Indorapapa (70) adalah satu-satunya penari di kecamatan Depina, Toraja Utara yang melestarikan tarian adat dari Toraja. Siapa sangka meski telah memiliki keriput, nenek ini memiliki bayaran fantastis.
Secara budaya, masyarakat Toraja memiliki cerita yang tiada habisnya. Namun kini ada yang sedang mengkhawatirkan yaitukain tenun Toraja di ambang kepunahan.
Kaya dengan budaya, setiap daerah di Indonesia memiliki ciri khasnya masing-masing, termasuk Tarian Madadan di Tana Toraja. Tak seperti tarian lain yang ditarikan anak muda, Madadan ditarikan oleh nenek-nenek.
Meski telah berpuluh-puluh tahun meninggalkan sistem kerajaan. Hingga saat ini masyarakat Toraja masih melestarikan budaya tersebut secara turun temurun, salah satunya Tongkonan. Rumah adat ini punya sistem pemerintahan.
Hingga saat ini masyarakat Toraja masih memiliki kebiasaan menguburkan jenazah di dalam tebing bukit kapur. Selain melestarikan adat istiadat, rupanya hal ini untuk menjaga wilayah agar tidak habis terjamah.
Niat hati ingin melakukan penelitian, Beatrice Norman yang asal Belanda ini malah diganggu mahluk halus. Alhasil, dia harus kembali Bukit Malilli di Toraja Utara untuk meminta maaf. Begini kisahnya...
Sudah tahu tentang mata air Tilanga di Tana Toraja?. Konon, di siniah hidup belut yang memiliki telinga atau dikenal dengan nama Massapi dan bukanlah belut sembarangan. Mari simak, ceritanya...
Sudah tahu tentang mata air Tilanga di Tana Toraja?. Konon, di siniah hidup belut yang memiliki telinga atau dikenal dengan nama Massapi dan bukanlah belut sembarangan. Mari simak, ceritanya...
Museum Kete Kesu di Toraja Utara, Sulawesi Selatan menyimpan banyak peninggalan dari Kerajaan Kete Kesu. Ada keris dari India, sampai piring keramin dari Tiongkok yang malah dijadikan sebagai piring orang bangsawan.