Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kejatuhan yang sangat banyak di sesi siang ini. Rupiah jebol ke 12.145 per dolar AS dan IHSG anjlok 36 poin.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami tekanan yang cukup dalam yang terseret pelemahan bursa regional

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan menyusul rontoknya sejumlah bursa saham Asia yang sebelumnya disesi siang sempat mengalami rebound. Saham grup Bakrie yakni PT Bumi Resources Tbk menjadi pemicu penurunan IHSG.

Rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih juga berada di zona negatif karena minimnya insentif segar dari dalam negeri. Rebound bursa saham Asia belum banyak berpengaruh.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hanya mampu rebound sedikit di akhir pekan ini setelah penguatan bursa regional yang juga mulai terbatas kenaikannya. Saham BUMI yang sempat naik akhirnya kembali melemah

Pasar saham dalam negeri akhirnya bisa mengalami rebound atau kenaikan yang mengikuti pergerakan bursa saham regional. Sebaliknya rupiah masih saja dalam posisi melemah.

IHSG pada perdagangan Kamis (13/11) mengalami penurunan yang tajam seiring dengan merosotnya bursa saham regional. Saham-saham unggulan terpangkas signifikan.

Pemerintah AS mengumumkan perubahan strategi bailout US$ 700 miliar yang telah mendapatkan persetujuan dari kongres pada bulan lalu. Bailout itu tak sekedar untuk membeli aset-set 'busuk'.

Pasangan suami istri asal Indonesia, Turniady Widjaja dan istrinya Rosemary mengungat UBS Singapura senilai US$ 8,6 juta atau sekitar Rp 93 miliar.

IHSG sempat memerah di awal-awal perdagangan. Penguatan tajam akhirnya terjadi setelah terjadi aksi borong saham di menit-menit akhir, terdorong penguatan bursa regional.