Pasca kerusuhan final kompetisi Divisi Utama pada 25 September di Gelora Bung Karno Senayan membawa bekas mendalam. Rencana partai final Piala Indonesia yang juga akan digelar di Senayan menjadi gamang. Belajar dari pengalaman?

Kodam Jaya siap memback-up kepolisian mengantisipasi demonstrasi menolak kenaikan harga BBM. Pasukan Kodam Jaya dalam kondisi siaga I.

Panitia penyelenggara menyiapkan sekitar 3.000 personel untuk mengamankan jalannya pertandingan final Liga Djarum Indonesia 2005 stadion GBK, Jakarta, Minggu (25/9/2005).

Persebaya Surabaya tetap tidak datang di pertandingan terakhir babak 8 besar kompetisi Divisi Utama Liga Djarum. Alhasil, Persija pun dinyatakan menang setelah hanya melakoni kick-off simbolis.

Manajer Persija IGK Manila menuturkan beberapa hal terkait babak 8 besar Ligina 2005, yang berbuntut pada mundurnya Persebaya dari agenda pertandingan kedua tim di Gelora Bung Karno sore ini.

Sekitar 5000 Bonek sudah membanjiri Stadion Gelora Bung Karno. Namun, sebelum memasuki stadion, mereka diperiksa super ketat oleh pihak aparat keamanan.

Setelah Jumat kemarin kawasan GBK, Senayan, dikuasai ribuan Bonekmania, Mac's Man, Panser Biru dan The Jakmania, Sabtu ini suasana GBK tampak sepi

Persebaya dan PSM berbagi angka satu dalam pertandingan pertama babak 8 besar Liga Djarum Indonesia Grup Jakarta. Kedua tim bermain imbang dengan skor 2-2.

Dari puluhan ribu suporter sepakbola yang tumplek di Jakarta, Mac's Man adalah kelompok yang paling jauh asalnya. Tapi mereka paling bermodal.

Masduki, seorang Bonekmania, benar-benar apes. Dia dihajar bak sansak tinju oleh Mac's Man, pendukung PSM gara-gara salah pintu masuk.