Salah satu hal yang paling dikeluhkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional adalah buruknya pelayanan komplain kepada BPJS Kesehatan. Pakar mengatakan agar ada perbaikan layanan, sebaiknya BPJS melakukan transparansi soal keluhan dan komplain.

Fungsi utama puskesmas sebagai layanan kesehatan primer adalah melakukan upaya promotif dan preventif. Namun dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), fungsi ini perlahan mulai bergeser.

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengalami defisit di tahun 2014. Pakar menilai hal ini bisa dihindari jika upaya promotif dan preventif di bidang kesehatan dikedepankan.

Wacana soal kenaikan iuran bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI) masih bergulir. Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) menyebut iuran baru akan jauh lebih tinggi daripada iuran sebelumnya.

Delegasi RI dipimpin oleh Dubes Rachmat Budiman menegaskan kembali dukungan kepada rakyat Palestina di Jalur Gaza. Blokade berkelanjutan oleh Israel membuat kehidupan di Gaza semakin sulit.

Banyak program Kementerian Kesehatan sekarang ini yang menitikberatkan pada pusat kesehatan masyarakat (puskesmas). Miliaran dana dianggarkan untuk pengadaan sarana dan fasilitas puskesmas. Namun menurut Ikatan Dokter Indonesia, hal ini dinilai kurang tepat.

Dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), peserta yang ikut bisa dibagi menjadi dua golongan. Satu golongan yaitu warga miskin yang mendapat bantuan iuran atau Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan lainnya yang tiap bulan membayar iuran atau peserta mandiri.

Kemenkes menerima berbagai laporan yang jadi perhatiannya terkait pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Setelah JKN berjalan satu tahun lebih, kini berbagai revisi tengah dirundingkan untuk memperbaikinya.

Fasilitas kesehatan (faskes) primer seperti klinik pribadi dan balai pengobatan pada era JKN menjadi ujung tombak dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar. Oleh karena itu kemenkes beserta BPJS berencana untuk mengapresiasi faskes yang berprestasi.

Sistem rujukan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh BPJS dapat dilakukan secara berjenjang atau horizontal. Sistem ini sebetulnya bertujuan agar pasien bisa cepat mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan meski pada kenyataannya tak demikian.