Pada perdagangan Selasa (23/10/2007) sesi II, rupiah ditutup pada level Rp 9.128 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.133 per dolar AS atau menguat 5 poin

Pada perdagangan Selasa (23/10/2007), rupiah dibuka stabil pada level Rp 9.133/9.138 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.130 per dolar AS.

Krisis subprime mortgage di AS ikut menyumbang lonjakan harga minyak mentah dunia. Gejolak itu juga merefleksikan ketidakpastian ekonomi dunia.

Pada perdagangan Jumat (19/20/2007), rupiah ditutup pada level 9.080/9.090 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.090 per dolar AS.

Rupiah dibuka masih stabil pada level 9.080/9.090 per dolar AS, dibandingkan penutupan sebelumnya di level 9.090 per dolar AS.

Rupiah sore ini ada di posisi 9.095 per dolar AS. Belum berubah posisi dari sejak pembukaan tadi pagi, di mana rupiah dibuka di level 9.095/9.105 per dolar AS.v

Di tengah belum pulihnya aktivitas perekonomian, nilai tukar rupiah belum banyak bergerak.

Usai libur lebaran, rupiah terkena 'tonjokan' sentimen global yang membuat mata uang lokal ini melayang jauh di atas level 9.100-an per dolar AS.

Mata uang rupiah mengalami penekanan akibat aksi ambil untung. Pada penutupan Kamis (11/10/2007) rupiah ditutup melemah di level 9.085 per dolar AS.

Mata uang rupiah pada transaksi valas hari terakhir ini, diprediksi akan mengalami tekanan akibat aksi ambil untung. Sementara pada penutupan perdagangan valas Rabu kemarin (10/10/2007) rupiah stabil di level 9.070 per dolar AS.