Ketua DPR Marzuki Alie meminta rekaman pembicaraan Anggodo Widjojo yang diduga berisi upaya rekayasa kasus pimpinan KPK dipublikasikan. Nama-nama yang disebut dalam rekaman itu diminta agar disidik untuk memperjelas duduk perkaranya.

Telah dibuka .... CibuayaBank! Modal awalnya, kurang dari Rp 800 miliar. Namun dalam waktu singkat sudah melonjak menjadi Rp 6,7 triliun!

ICW menilai baik nama-nama yang masuk dalam TPF kasus Bibit dan Chandra. Namun ICW meminta Presiden SBY memastikan Kapolri dan Jaksa Agung tidak mengintimidasi kerja TPF dengan cara menonaktifkan keduanya.

Sudahlah hentikan perseteruan ini. Cobalah Bapak-bapak yang terhormat duduk bersama dan bicara dari hati bukan dengan nafsu sehingga persoalan menjadi jernih. Rakyat masih butuh aparat hukum yang kredibel, jujur, berani, dan bertanggung jawab.

Penasihat KPK Said Zainal Abidin memandang bagus respons baik presiden terhadap usulan pembentukan tim pencari fakta (TPF) tadi malam. Said berharap pihaknya juga mendapatkan jawaban serupa dari Presiden hari ini.

Sejumlah gerakan mahasiswa dan masyarakat pendukung KPK mengancam ramai-ramai turun ke jalan karena menilai pemerintah tidak melindungi KPK.

Desakan agar dibentuk tim independen untuk menyelidiki rekaman dugaan rekayasa kasus atas Bibit Samad Rianto dan Chandra M Hamzah, semakin menguat.

Presiden SBY dinilai lamban dalam menangani persoalan KPK vs Polri. Terutama dalam hal penahanan pimpinan KPK nonaktif, Chandra Hamzah dan Bibit Samad Riyanto.

Penahanan anggota KPK Bibit S Rianto dan Chandra Hamzah oleh kepolisian mendapat beragam tanggapan di Palembang. Salah satunya, hal itu merupakan pertaruhan kepercayaan publik terhadap lembaga yang seharusnya mengedepankan azas praduga tak bersalah.

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap penahanan pimpinan nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bibit Samad Rianto dan Chandra M. Hamzah tidak bernuansa politis.