Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diminta tidak melupakan pengusutan dugaan korupsi Teknologi Informasi (TI) Komisi Pemilihan Umum (KPU). KPU telah memboroskan anggaran untuk peralatan dan sistem yang terbukti tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Perangkat yang digunakan KPU untuk melakukan penghitungan cepat pasca pemungutan suara pilpres besok, belum bisa dikatakan siap pakai. Diperkirakan hasil penghitungan itu juga tidak akan maksimal.

Pilpres sudah di ambang pintu, namun penanggung jawab TI Komisi Pemilihan Umum malah terkesan menghindar jika ditanya soal sistem TI untuk perhitungan cepat. Kok gitu sih?

Pilpres akan digelar besok. Namun hingga kini belum ada kejelasan dari KPU mengenai teknologi yang digunakan untuk proses penghitungan cepat hasil Pilpres.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) diimbau untuk tidak merealisasikan rencana menghapus real count pada Pilpres 2009 mendatang. Alasannya, KPU masih mempunyai banyak waktu untuk memperbaiki sistem tabulasi nasional yang 'lemot' itu.

KPU dinilai menghambur-hamburkan uang. Pusat tabulasi nasional Pemilu 2009 (real count) yang di KPU di hotel Borobudur terus menerus menuai keluhan dari pengunjungnya.

Serangan terhadap sistim TI pemilu terus meningkat. Tindakan ini jelas sangat merugikan semua pihak. Oleh sebab itu, ancamannya juga tak main-main.

Menkominfo Muhammad Nuh yakin sistem TI KPU sudah baik. Jika ada masalah maka hal itu bersifat teknis dan disebabkan oleh gangguan pada perangkat keras di tempat tertentu.

Menkominfo Muhammad Nuh yakin sistem TI KPU sudah baik. Jika ada masalah maka hal itu bersifat teknis dan disebabkan oleh gangguan pada perangkat keras di tempat tertentu.

Tabulasi elektronik pemilu yang dibuat KPU berpotensi memunculkan konflik antar parpol. Sebabnya, besar peluang terjadi perbedaan antara data tabulasi yang ditampilkan dengan data manual di lapangan.