Untuk menghindari anak jajan sembarangan ketika di sekolahnya, ibu sering membawakan bekal makan siang untuk anaknya. Tetapi beberapa makanan malah buruk untuk kesehatan anak.

Menemukan benda aneh dalam makanan pastinya menyebalkan. Mulai dari rambut hingga serangga yang bikin nafsu makan langsung hilang. Di Indiana, seorang wanita bahkan menemukan bulu di dalam nugget yang dibelinya!

Mengonsumsi junk food memang bisa berbahaya bagi kesehatan. Tapi untuk laki-laki ada bahaya lain yang bisa muncul jika sering makan junk food, yaitu mengurangi jumlah sperma yang dimiliki.

Makanan cepat saji memang merupakan pilihan makanan yang praktis dan cukup murah. Jika sering mengonsumsi makanan cepat saji, anak dapat berpotensi untuk obesitas.

Agar memiliki tubuh sehat, manusia memerlukan makanan yang mengandung gizi lengkap dan seimbang. Bila tidak, efeknya bisa seperti seorang remaja yang sekarat karena selama 15 tahun ia hanya makan chicken nugget.

Paket makanan cepat saji di Amerika yang biasanya terdiri dari burger, kentang goreng, dan mainan kini bertambah satu menu lagi. Buah-buahan segar kini menjadi bagian dari paket makanan ini. Konsumenpun tak perlu lagi bingung memilih antara kentang goreng atau buah-buahan.

Anak-anak butuh nutrisi yang tepat agar pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya berjalan baik. Namun, sekarang sangat banyak makanan instans rendah nutrisi yang tidak sehat justru digemari anak.

Sudah seharusnya bahwa orang tua memperhatikan benar apa yang dikonsumsi oleh anak. Jangan hanya karena alasan sibuk, orang tua malah memberikan makanan yang tak sehat. Untuk menghindarinya, simak lima makanan yang sebaiknya tidak Anda sajikan untuk si kecil.

Cakue yang biasa jadi teman bubur ayam, disajikan dengan cara unik di Hau's Tea. Diberi isian paprka, bawang bombay dan saus berbumbu pizza. Lumeran kejupun membuat rasa cakue yang renyah gurih jadi makin enak. Nyam.. nyam.. camilan unik inipun pas ditemani segelas ice cappuccino yang wangi!

PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) akan membagikan dividen interm Rp 70 per lembar, dengan total dana mencapai Rp 23,73 miliar.