Kapolri Jenderal Pol Sutanto menggelar mutasi besar-besaran di Polri. Gelombang mutasi mencakup 13 Kapolda. Mereka ada yang dipromosikan, digeser ke jabatan lain, dan ada yang di-pati-kan alias menjadi perwira tinggi Mabes Polri.

Gerbong di tubuh Polri terus bergerak. Kapolda Bali Irjen Pol Made Mangku Pastika akan dipromosikan menjadi Kalakar BNN. Sebagai gantinya, Wakadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol Soenarko.

Polisi bersama satgas BNN menggerebek sebuah pabrik pembuat narkotika jenis ekstasi di Banyuwangi, Jawa Timur.

Bandar narkoba yang menembak dua anggota satuan tugas (satgas) Direktorat Narkoba Badan Narkotika Nasional (BNN), Hendra, berhasil dibekuk.

Pihak Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta berhasil menemukan 30 tangkai bunga opium, yang merupakan bahan baku pembuatan heroin dan morfin.

Tersangka pembobol BNI, Jefri Baso, kembali ditangkap, Rabu lalu. Meski dibebaskan esok harinya, pengacara Jefri menilai penangkapan itu menyalahi prosedur.

Setelah anggota Komisi III DPR, giliran 100-an habib berkunjung ke rumah Sutanto. Mereka mengaku satu pengajian dengan Sutanto. Dukung doa?

Ada peristiwa menarik di Istana Negara. Presiden SBY muncul bersama Kapolri Pol Jenderal Da'i Bachtiar dan Komjen Pol Sutanto.

Komjen Pol Sutanto dikenal sebagai jenderal yang dibesarkan di daerah.Namanya sudah beredar akan menjadi Kapolri sejak SBY terpilih menjadi presiden.

Kala bom marak terjadi, desakan agar Da'i mundur dari jabatan Kapolri menguat. Dalam waktu dekat, hal ini akan terealisasi. Tapi apa alasan sebenarnya?