Esensi wanita Amerika seutuhnya ditampilkan ketiga desainer ini. Namun masing-masing mengacu kepada latar belakang yang sangat berlawanan, mulai dari industrial, pedesaan hingga kota besar.

Gucci dan House of Holland memprovokasi penikmat fashion dengan ledakan warna dan nuansa tahun '70-an. Ohne Titel tak lagi 'bermain aman' dengan motif, namun memberanikan diri dengan tiga warna primer.

Elie Saab makin fokus kepada klien 'Hollywood'. JPG terpesona akan gaya rocker Joan Jett dan Antonio Marras kembali melankolis dengan film tempo dulu.

Desainer ternama, Tommy Hilfiger akan segera berkolaborasi dengan Lady Gaga. Meraka berdua akan segera merilis seri koleksi busana.

Desainer New York senantiasa menampilkan busana simpel. Untuk menjadikan simplisitas tersebut menarik, ketiga desainer ini memasukkan unsur budaya lain.

Makna gaya 'sportswear' bukanlah baju untuk dipakai berolahraga. Nuansa sportif yang ditampilkan ketiga brand ini bisa menjadi contoh sempurna untuk mengaktualisasikan gaya tersebut.

Marc Jacobs dan Chloe terpana dengan glamornya busana tahun  '70-an, namun  dalam konsep yang bertolak belakang. Matthew Williamson  hadir dengan koleksi eklektik antara barat dan timur.

Walau lini busananya sukses masuk ke dalam nominasi British Fashion Award, bukan berarti Victoria Beckham selalu menuai pujian. Kritik pedas berhembus bahwa karya Victoria bukanlah rancangannya, melainkan karya desainer Roland Mouret.

Giorgio Armani bermimpi akan perjalanan di Sahara. Altuzarra,  desainer tampan yang sedang naik daun. Jil Sander meninggalkan minimalisme murni sejenak.

Michelle Obama kali ini tampil beda dan menarik dengan busana santai. Tidak ada salahnya, jika Anda menjadikan cara berbusana Michelle Obama ini sebagai inspirasi bergaya saat liburan.