Wapres Boediono menyambangi dapur umum untuk pengungsi Gunung Merapi di Yogyakarta. Boediono ingin memastikan terpenuhinya kebutuhan pangan para pengungsi.

Wakil Presiden Boediono pagi ini akan terbang ke Yogyakarta. Wapres akan meninjau situasi terakhir di Gunung Merapi yang statusnya telah ditingkatkan menjadi 'awas' pada Senin (25/10) pagi, kemarin.

PT Kideco Jaya Agung menggandeng PT Petrosea Tbk (PTRO) untuk menggarap kebutuhan jasa pertambangan dengan nilai kontrak sebesar US$ 200 juta selama 5 tahun ke depan.

Presiden SBY memerintahkan anak buahnya mengantisipasi letusan Gunung Merapi. Menko Kesra Agung Laksono pun meninjau gunung berapi paling aktif di dunia ini sore nanti, sedangkan Wapres Boediono esok hari.

Sebelum melakukan lawatan ke China dan Vietnam, Presiden SBY menyampaikan dua instruksi terkait peristiwa di dalam negeri. Instruksi itu berkaitan dengan banjir bandang di Wasior, Papua Barat dan aktivitas Merapi yang terus meningkat.

Deformasi atau penggemukan tubuh Gunung Merapi saat ini mencapai 20 cm/hari. Adanya deformasi dan munculnya guguran dari puncak itu menjadi salah satu faktor untuk menaikkan status Merapi dari Waspada menjadi Siaga.

Memasuki area Masjid Agung Banten terasa berbeda bagi saya. Apa pasal? Area masjid yang sudah berumur 4 abad ini masih kokoh meski umurnya sudah uzur. Di sepanjang perjalanan menuju Masjid Agung Banten, saya melihat banyak kios makanan dan pakaian yang menjual cinderamata. Selebihnya para peziarah tidak kalah banyaknya memenuhi masjid. Sambut menyambut mengunjungi makan sultan Banten.

Hujan deras disertai angin kencang di Jakarta Selatan menyebabkan sejumlah pohon tumbang. Lalu lintas pun kusut.

14 hari perjalanan yang tak akan pernah kami lupakan seumur hidup, terima kasih detikcom...

Andaikan Presiden Yudhoyono sebagai manusia moderat yang luar biasa kesabarannya tiba-tiba habis kesabarannya minta berhenti memikirkan rakyat dan mundur dari tugas dan amanah rakyat dan Tuhan apa lantas Indonesia sejahtera dan adil.