Menhan Juwono Sudarsno mengatakan, proses penyelidikan kasus penemuan senjata di kediaman Waaslog KSAD Alm Brigjen TNI Koesmayadi diharapkan selesai 9 Agustus 2006.

TNI pecah? Dugaan itu ditolak mentah-mentah anggota Komisi I DPR dari FPD Boy MW Paul. Secara struktural, ia yakin tidak ada persaingan di tubuh TNI.

Puspom TNI masih terus menyelidiki penemuan ratusan senjata api di rumah (alm) Brigjen Koesmayadi. Saat ini sudah 70 tentara yang diperiksa, termasuk Mayjen.

1.804 unit rumah warga Sukoharjo rusak, 897 unit dalam kondisi rusak total atau roboh, gara-gara gempa 27 Mei 2006 lalu. 34 Buah fasilitas publik juga rusak parah. Pemkab Sukoharjo baru bisa mengupayakan pembangunannya kembali paling cepat sebulan setelah kejadian.

Pengawasan distribusi senjata dan amunisi perlu diperkat lagi. Pasalnya akhir-akhir ini banyak ditemukan senjata dan amunisi di tangan orang yang tidak berhak.

Effendi Ghazali menyarankan KSAD tidak emosional menghadapi berbagai kecurigaan publik dalam kasus penimbunan senjata di rumah Alm Brigjen Koesmayadi. Sedangkan Menhan disarankan segera memberikan penjelasan transparan mengenai kasus itu.

Mabes Polri akan membantu pemeriksaan 14 warga sipil yang terkait kasus penemuan senjata di rumah Waaslog KSAD Alm Brigjen TNI Koesmayadi jika diminta oleh TNI.

Sebelum wafat, Waaslog KSAD Alm Brigjen TNI Koesmayadi ternyata telah memberikan kesaksian seputar korupsi pembelian helikopter MI-17 pada 1 Juni.

Tersebarnya dokumen TNI tentang jual-beli senjata oleh alm Brigjen TNI Koemayadi mengindikasikan adanya persaingan dalam tubuh TNI.

Sebuah surat jual-beli senjata yang melibatkan alm Brigjen TNI Koesmayadi dan CV Adian Nalambok beredar. Dirut CV Adian Nalambok, MI Tobing, menolak berkomentar.