Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditutup nyaris stagnan di posisi 9.100 an per dolar AS. Hal ini disebabkan karena mayoritas pelaku pasar menunggu data BI rate yang akan ditentukan pada Selasa (6/5/2008).

Rupiah belum memberikan arah yang jelas dalam pergerakannya di awal pekan ini. Tarik menarik mengenai isu BI Rate membuat rupiah masih terus berputar di level 9.200-an per dolar AS.

Rupiah masih mampu bergerak meskipun laju inflasi April menunjukkan penurunan dari bulan Maret yang lalu.

Dolar AS kembali mencatat penguatan atas rival-rivalnya, meski Bank Sentral AS (The Fed) telah menurunkan suku bunga kuncinya menjadi 2%. Rupiah pun tak ketinggalan melemah atas dolar AS.

Mata uang rupiah belum berdaya menembus posisi di bawah Rp 9.200 per dolar AS. Pada pukul 16.22 WIB, di pasar spot antarbank Jakarta, rupiah terkulai 13 poin dan terhenti di posisi Rp 9.228 per dolar AS. Rencana pertemuan dewan kehormatan The Fed yang diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya memberikan sentimen negatif bagi rupiah.

Pergerakan mata uang rupiah relatif stabil dalam beberapa pekan terakhir. Meski punya peluang menguat rupiah masih datar-datar saja karena menunggu pengumuman the Fed dan inflasi. Pada perdagangan valas pukul 08.30 WIB, Rabu (30/4/2008), rupiah ada di posisi 9.226 perdolar AS dan ditransaksikan dikisaran 9.224-9.229 per dolar AS.

Rupiah diprediksi belum banyak berubah dan masih akan berputar di 9.200-an per dolar AS. Pasar menunggu langkah the Fed dan arah inflasi. Pada perdagangan valas pukul 08.15 WIB, Selasa (29/4/2008), rupiah ada di posisi 9.218 per dolar AS dan ditransaksikan dikisaran 9.215-9.221 per dolar AS.

Rupiah diprediksi belum banyak berubah dan masih akan berputar di 9.200-an per dolar AS. Pasar menunggu langkah the Fed dan arah inflasi. Pada perdagangan valas pukul 08.15 WIB, Selasa (29/4/2008), rupiah ada di posisi 9.218 per dolar AS dan ditransaksikan dikisaran 9.215-9.221 per dolar AS.

Setelah sempat menyentuh posisi Rp 9.240 per dolar AS pada pembukaan perdagangan Senin (28/4), pukul 16.25 WIB rupiah bertengger di posisi 9.220 per dolar AS. Pelaku pasar masih memburu dolar AS, karena selain kekhawatiran harga minyak yang terus melonjak juga karena faktor kebutuhan akhir bulan.

Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Senin (28/4) turun tajam mendekati angka 9.250 per dolar AS, karena pelaku pasar terus memburu dolar AS, akibat kekhawatiran atas kenaikan harga minyak mentah dunia. "Pelaku pasar memburu dolar AS, karena harga minyak mentah akan terus naik hingga mencapai 140 dolar AS sampai akhir tahun ini," kata Analis Valas PT Bank Himpunan Saudara Tbk, Rully Nova di Jakarta.