Akbar Tandjung menanggapi isu masa jabatan Ketua Umum Ical yang akan berlangsung selama 6 tahun bermasalah karena melanggar AD ART. Hal itu bisa saja terjadi jika terkait masalah genting.

Rachmawati Soekarnoputri ditunjuk Surya Paloh menjadi Ketua Wantim NasDem menggantikan Endriartono Sutarto. Rachmawati langsung bersuara keras menyindir etika politik Partai Demokrat yang mencuri Endriartono tersebut.

Partai NasDem resmi memecat Endriartono Sutarto dari jabatan Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim). Ketum NasDem Surya Paloh menunjuk Rachmawati Soekarnoputri sebagai penggantinya.

Meski seolah merestui majunya Endriartono ikut konvensi capres PD, internal NasDem panas juga melihat manuver eks Panglima TNI tersebut. Internal NasDem menegaskan banyak tokoh yang pantas menggantikan posisi Endriartono jadi Ketua Wantim NasDem.

Ketua Majelis Syuro PBB Yusril Ihza Mahendra belum memutuskan apakah dirinya akan ikut konvensi capres PD atau tidak. Namun kalau syaratnya harus nonaktif dari parpol asal selama konvensi, Yusril jelas tidak mau.

Kubu loyalis Ketua Wantim Akbar Tandjung yang menyuarakan evaluasi pencapresa Ketum Aburizal Bakrie memanaskan internal Golkar. Namun mantan Ketum Golkar Jusuf Kalla enggan menanggapi hal ini.

DPP Golkar Rully Chairul Azwar mengamini ada masalah dana, namun menepis anggapan masalah itu sampai mengguncang kepemimpinan Ical.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto sudah bulat ikut konvensi capres PD. Demi ikut konvensi capres PD, dia merelakan kehilangan jabatan Ketua Wantim bahkan mundur sementara dari Partai NasDem.

Gara-gara ikut konvensi capres PD, Endriartono Sutarto diberhentikan dari jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Partai NasDem. NasDem sedang mencari pengganti Endriartono untuk posisi strategis tersebut.

Partai NasDem mencopot Endriartono Sutarto dari jabatan Ketua Dewan Pertimbangan. Partai NasDem berdalih memberi ruang Endriartono untuk berkonvensi capres sepenuh hati.