Polisi belum menemukan unsur kelalaian panitia Kejurnas Downhill Seri V yang digelar di Gunung Klemuk Dukuh Songgokerto Desa Songgoriti, Kota Batu, pasca insiden menimpa Heri Budiono (51), atlet kelas master team XTR masuk jurang.

M Nazaruddin tetap ngotot ingin keluar dari Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Untuk memuluskan itu, dia menulis surat jaminan. Namun KPK masih belum bersikap.

‘Bungkam atau Dibungkam’! Itulah barangkali pertanyaan di benak publik terkait perubahan sikap M Nazaruddin. Benar, setelah ditangkap oleh Interpol di Kolumbia, dan tiba di Tanah Air, sikap Nazar kini berubah total. Nazar menjadi inkonsisten.

Presiden SBY akhirnya membalas surat yang dilayangkan oleh tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games Nazaruddin. Surat itu pun ditanggapi beragam.

Tersangka kasus suap tender proyek Wisma Atlet, M Nazaruddin dibawa turun dari pesawat dalam keadaan diborgol. Saat diborgol, Nazaruddin sempat mengaku kesakitan. 

Dalam pesawat dari Bogota menuju Jakarta, Nazaruddin terlihat santai, meski dikawal petugas. Segala upaya keselamatan Nazaruddin dilakukan petugas. Saat turun, Nazaruddin juga diminta mengenakan rompi antipeluru demi keselamatannya.

Presiden SBY rupanya membalas surat dari Muhammad Nazaruddin yang meminta agar istri dan anaknya tidak diganggu, dan Nazar akan berhenti bicara soal kasus yang dia ketahui. SBY pun membalas surat itu. Apa isinya?

Hingga kini, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) belum bisa memberikan perlindungan kepada M Nazaruddin. Hal itu karena status mantan Bendahara Partai Demokrat (PD) itu masih tersangka, belum 'naik pangkat' menjadi whistle blower.

Keluarga M Nazaruddin mengkhawatirkan keselamatan eks Bendahara Umum Demokrat itu selama ditahan. Namun pemerintah kembali menegaskan jaminan keselamatan Nazaruddin.

Nazaruddin tak perlu mengkhawatirkan keselamatannya di dalam tahanan. Polri sudah menyiapkan dokter yang akan memeriksa tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan wisma atlet itu kapan pun.