Komjen Pol Susno Duadji dipuji oleh Polri sebagai orang yang beruntung di antara anggota Kepolisian. Susno menyandang pangkat Kabareskrim dan menduduki jabatan bergengsi.

Kuasa hukum mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji bersikeras Polri tak memiliki cukup bukti untuk menangkap dan menahan kliennya. Menurut kuasa hukum, Polri hanya memiliki satu alat bukti yang sah.

Tim kuasa hukum Susno Duadji memohon kepada majelis hakim untuk menghadirkan Susno dalam persidangan. Namun Hakim Tunggal Haswandi menolaknya.

Sidang praperadilan mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji diskors selama 2 jam. Majelis Hakim Haswandi memberikan waktu bagi kuasa hukum Susno untuk menyusun replik dan langsung menyampaikannya di persidangan.

Perlawanan terus dilakukan mantan Kabareskrim Mabes Polri Komjen Pol Susno Duadji. Melalui tim pengacaranya, Susno menuding ada upaya pembunuhan karakter dengan mencari-cari kesalahannya yang dilakukan petinggi Polri.

Kapolri datang ke Mako Brimob untuk melakukan pembekalan Kasat Brimob se-Indonesia. Susno hanya senyum terdiam ketika atasannya itu melintas di depan ruang tahanannya.

Komjen Pol Susno Duadji diperiksa selama 7 jam di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Mantan Kabareskrim itu dicecar puluhan pertanyaan seputar dugaan suap PT Salamah Arowana Lestari oleh dua penyidik dari Tim Independen.

Sekitar 200 pendukung Komjen Pol Susno Duadji berunjuk rasa di Bundaran HI, Jl Thamrin, Jakarta. Mereka meminta Susno dibebaskan dari tahanan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Komjen Susno Duadji membantah akan membongkar kasus manipulasi DPT serta dugaan korupsi pengadaan perangkat informasi teknologi di KPU dalam Pilpres 2009 lalu. Susno tidak ingin menambah masalah.

Pengacara dan keluarga Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Susno Duadji memprotes sikap penyidik yang dinilai membatasi komunikasi Susno Duadji dengan keluarganya.