Terdakwa teroris dari kelompok Pejaten, Abdul Haris menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi. Salah satu saksi yang dihadirkan adalah Yasir, seorang manajer rumah makan Abunawas.

Mata bagian kiri Abu Bakar Ba'asyir telah kabur dan tidak bisa melihat. Amir Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) bakal menjalani operasi di RS Polri pada Kamis 16 Desember 2010.

Bila tidak dengan segera disadari dan diubah maka negara ini tinggal tunggu "ajal". Secara sadar mereka rela untuk ditertawakan oleh bangsa lain dan rela untuk "disetubuhi" tanpa memperdulikan harkat dan martabat bangsa di mata dunia.

Pihak JAT menilai polisi sengaja menyudutkan keterlibatan organisasi mereka dan Abu Bakar Ba'asyir dalam pelatihan kemiliteran di Aceh.

Imron Byhaqi alias Mustofa alias Abu Tholut berperan besar dalam pelatihan militer di Aceh, bahkan sejak persiapannya. Semua dana kegiatan survey lokasi didanai Abu Bakar Ba'asyir.

Berkas perkara terorisme dengan tersangka Abu Bakar Ba'asyir telah dinyatakan lengkap alias P-21. Ba'asyir berikut barang bukti yang dimiliki Polri akan diserahkan kepada Kejaksaan Senin, pekan depan.

Sebagaimana Ba'asyir, Mahendratta juga mencium penangkapan Abu Tholut memiliki tujuan spesifik. Menurut pengacara dari TPM ini, Abu Tholut sudah diplot sebagai saksi memberatkan bagi pimpinan Jamaah Anshorut Tauhid tersebut.

Mabes Polri akan memperpanjang masa penahanan Amir Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) Abu Bakar Baasyir. Hingga kini polisi masih melakukan penyempurnaan berkas Ba'asyir.

Abu Bakar Ba'asyir menduga penangkapan Abu Tholut untuk menjerat dan memberatkannya terkait dengan pelatihan militer di Aceh. Abu Tholut dan Ba'asyir memang sering dikait-kaitkan.

Polisi akhirnya mengembalikan kunci rumah Joko Daryono alias Thoyib kepada keluarga. Thoyib yang merupakan bendahara Jamaah Ansorut Tauhid (JAT), diduga terlibat pendanaan latihan militer di Aceh. Rumahnya pun ditutup untuk penyelidikan.