Tersangka kasus suap Bupati Buol, Hartati Murdaya mengeluhkan makanan di rutan KPK yang dianggapnya racun karena tak memperhatikan kondisi kesehatannya. Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto, menegaskan makanan di rutan KPK sudah sesuai standar.

Pengusaha kondang Hartati Murdaya memiliki sederet permohonan kepada hakim saat menjalani persidangan hari ini. Ia meminta waktu besuk diubah karena bertabrakan dengan jadwal sidang. Lalu, ia meminta menu katering di tahanan diubah karena dianggapnya racun. Lho?

Hartati Murdaya kesal dengan ulah anak buahnya yang mengeluarkan uang Rp 2 miliar untuk Bupati Buol, Amran Batalipu tanpa sepengetahuannya. Hartati mengaku tak tahu menahu soal uang Rp 2 miliar untuk Amran Batalipu.

Majelis hakim Pengadilan Tipikor mengabulkan permohonan pencabutan blokir rekening milik Siti Hartati Murdaya. Uang di dalam rekening yang diblokir tidak terkait perkara suap terhadap Bupati Buol, Amran Batalipu yang tengah disidangkan.

Direktur Utama PT Hardaya Inti Plantations (PT HIP) Hartati Murdaya Poo didakwa menyuap Bupati Buol Amran Batalipu terkait kepengurusan hak guna usaha (HGU) lahan di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Penyuapan itu dilakukan agar Amran tidak memberikan izin lahan sawit kepada perusahan milik Artalyta Suryani alias Ayin.

Hartati Murdaya didakwa telah melakukan penyuapan kepada Bupati Buol Amran Batalipu. Pihak Hartati mengaku kecewa karena dia mengaku memiliki banyak jasa sebagai investor di Buol.

"Terdakwa memberikan uang Rp 1 miliar dan Rp 2 miliar kepada Bupati Buol Amran Batalipu."

Ada motif terselubung dari pemberian uang suap senilai Rp 3 miliar dari pemilik PT Hardaya Inti Plantation (HIP) Hartati Murdaya ke Bupati Buol Amran Batalipu. Penyuapan itu dilakukan agar Amran tidak memberikan izin lahan sawit kepada Artalyta Suryani.

Jaksa KPK mendakwa Hartati Murdaya telah melakukan tindak korupsi dengan melakukan penyuapan kepada Bupati Buol Amran Batalipu. Tercatat, Hartati dua kali bertemu dengan Amran untuk menyampaikan permintaannya itu.

Sidang perdana dijadikan Hartati Murdaya sebagai ajang untuk mengadu kepada majelis hakim untuk membuka rekeningnya yang diblokir KPK. Menurut Hartati, ada uang yang tidak terkait dengan kasus yang ikut diblokir.