Langkah Walikota Mojokerto layak menjadi contoh. Abdul Gani Suhartono akhirnyamelepas jabatannya sebagai Ketua KONI dan PSSI menyusul imbauan kemendagri dan KPK soal larangan rangkap jabatan.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mendukung larangan rangkap jabatan bagi pejabat publik. Bahkan, orang nomor satu di Pemprov Jatim ini meminta Wakil Gubernur Saifullah Yusuf siap mundur dari jabatan Ketua KONI Jawa Timur.

Wakil Bupati Banyuwangi siap mundur sebagai Ketua KONI Banyuwangi. Pernyataan itu menanggapi pernyataan Mendagri dan KPK, yang akan menerbitkan aturan larangan kepala daerah rangkap jabatan sebagai pejabat KONI.

KPK kembali menegaskan perlunya pelarangan bagi pejabat di daerah agar tidak merangkap jabatan sebagai Ketua KONI. KPK menilai hal itu sangat rentan terhadap penyimpangan penggunaan APBD.

KPK mengimbau kepala daerah dan pejabat publik tidak memiliki jabatan rangkap di KONI yang anggarannya berasal dari APBD. Kementerian Dalam Negeri setuju dengan imbauan ini dan segera akan menerbitkan aturan larangan hal tersebut. Patutkah pejabat publik yang merangkap di KONI sekarang tetap ngotot bertahan? Pilih Pro bila Anda senada dengan KPK.

KPK mengimbau seorang kepala daerah tidak memiliki jabatan rangkap di KONI. Kementerian Dalam Negeri setuju dengan imbauan ini dan segera akan menerbitkan aturan larangan hal tersebut.

Wakil Gubernur Saifullah Yusuf atau Gus Ipul siap untuk mengundurkan diri dari kursi Ketua KONI Jawa Timur menyusul munculnya kajian dari KPK yang melarang pejabat publik rangkap jabatan.

Rangkap jabatan yang diemban Saifullah Yusuf juga mendapat perhatian dari Gubernur Jatim. Setelah munculnya kajian dari KPK yang melarang pejabat publik rangkap jabatan, Soekarwo akan mengkonsultasikan hal tersebut ke KPK.

Larangan rangkap jabatan bagi pejabat publik yang duduk di kepengurusan KONI dianggap masih mengambang. Kemendagri diminta untuk bersikap tegas sesuai saran dari KPK.

Sinyal dari KPK yang melarang pejabat publik merangkap jabatan di organisasi olahraga yang dibiayai APBD mulai berdampak. Sejumlah anggota dewan yang menjadi pengurus KONI Jatim ancang-ancang mundur.