Naiknya tingkat suku bunga di The Fed memicu kekhawatiran dari sejumlah investor sehingga menekan perdagangan rupiah di pasar spot antarbank. Pada penutupan Rabu rupiah ditutup di level Rp 9.225 per dolar AS

Naiknya bursa regional dan global terkait kenaikan suku bunga The Fed yang sesuai ekspektasi pasar, membuat IHSG menguat 11,504 poin pada level 763,947.

Kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin dinilai tidak terlalu mengejutkan pasar, karena pasar telah mengantisipasi kenaikan hingga 100 basis poin.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (11/8/2004) diperkirakan akan bergerak stagnan dengan kecenderungan melemah.

Nilai tukar rupiah dibuka melemah 75 poin dibandingkan penutupan kemarin. Hal ini menyusul keputusan The Fed menaikkan suku bunga 1,5 persen.

Gubernur BI Burhanuddin Abdullah menegaskan BI kemungkinan akan menaikkan tingkat suku bunga SBI pada lelang mendatang dalam rangka mengantisipasi kenaikan suku bunga AS yang akan diumumkan nanti malam.

Kekhawatiran investor akan rencana The Fed untuk menaikkan kembali suku bunganya membuat nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan. Pada pembukaan perdagangan di pasar spot antarbank, rupiah dibuka di level Rp 9.235 atau melemah 79 poin

IHSG pada penutupan perdagangan Senin turun 3,892 poin pada level 750,040. Perdagangan saham sepanjang hari ini terus mengalami tekanan sehubungan dengan melemahnya bursa global dan regional karena pengaruh naiknya harga minyak dunia

Kenaikan tingkat suku bunga The Fed tidak harus dikompensasi dengan kenaikan SBI, jika pemerintah dan BI bisa menekan inflasi di kisaran 5-5,5 persen.

Deputi Gubernur Senior BI Miranda S. Goeltom yakin rencana kenaikan suku bunga the Fed sebesar 25 basis poin pada Agustus ini tidak berdampak langsung pada kenaikan suku bunga SBI.