Windows 8 baru tiba Oktober silam. OS terbaru Microsoft ini pun masih hangat dibicarakan. Namun Microsoft sudah ancang-ancang akan merilis generasi terbaru Windows yang lebih murah, Windows Blue.

Nokia meminta pengadilan di AS, Inggris dan Kanada memblokir penjualan pesaing mereka Blackberry menyusul perselisihan hak paten.

Jika saya harus membuat kesimpulan mengenai Windows 8, maka itu adalah sebuah sistem operasi yang bagus. Pun demikian, ada sejumlah catatan tentang OS terbaru Microsoft ini.

Dalam sebuah acara teknologi, Steve Ballmer menyampaikan pendapatnya mengenai ekosistem ponsel Android dan Apple. Apa kira-kira yang dikatakan CEO Microsoft ini tentang rival-rivalnya tersebut?

Tidak bawa uang tunai yang cukup atau dompet tertinggal di rumah? Tidak ada ATM terdekat? Gerai toko tidak bisa menerima pembayaran kartu kredit? Atau bahkan ketinggalan tiket pesawat ketika sudah di bandara? Lupakan cara lama itu, dua raksasa teknologi Apple dan Google tengah asyik mengembangan konsep dompet elektronik. Pemilik jaringan kartu kredit, Visa, menyusul dengan memperkenalkan V.me, dompet digital berbasis situs internet, kemarin. 

Research in Motion (RIM) mencoba usaha terakhirnya dengan menghadirkan sistem operasi BlackBerry 10. Namun analis memprediksi OS BB 10 diprediksi akan Dead on Arrival (DOA) alias layu sebelum berkembang.

Satu setengah tahun lalu, Google memperkenalkan laptop Chromebook, komputer yang memang dirancang untuk “hidup” di internet. Hampir semua aplikasi di laptop ini – mengetik, menikmati musik, bermain game, dan sebagainya – berjalan di cloud atau di internet. Tanpa koneksi internet, Chromebook ini nyaris tak ada gunanya.

Apple telah mengumumkan perubahan besar dalam manajemen mereka, dengan mundurnya dua eksekutif senior dari perusahaan tersebut.

Windows 8 yang baru saja diluncurkan punya kelebihan yang patut diperhitungkan. Apple dan Google patut waspada, karena sistem operasi Microsoft ini punya 5 alasan untuk menjungkalkan mereka.

Bahasan seputar melempemnya Apple Maps dan persaingannya dengan Google Maps belum kunjung reda. Banyak yang masih bertanya-tanya, apa sebenarnya misi kedua perusahaan dalam menggeber layanan peta online.