Aksi demo para karyawan bus AKAP menolak penutupan terminal Lebak Bulus membuahkan hasil. Penutupan terminal ditunda dan kini kegiatan operasional berlangsung seperti biasa. 

Pemprov DKI menegaskan tak ada masalah dengan pengusaha bus di Lebakbulus. Pihak yang masih memprotes kebijakan penutupan terminal AKAP Lebakbulus adalah warga sekitar dan para penjual karcis.

Penutupan terminal AKAP Lebakbulus dinilai hanya akan memindahkan masalah di Jakarta, bukan menyelesaikannya. Rencana pengalihan rute bus ke tiga terminal lainnya juga tidak akan memberikan solusi bagi para karyawan di terminal.

Aksi penolakan rencana pemindahan terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Lebakbulus masih terus berlangsung. Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) menilai ada ormas dan calo yang di balik aksi penolakan tersebut.

Bus Parung Indah tujuan Sukabumi-Lebakbulus dan Agra Mas Bogor-Lebakbulus pagi ini padat. Ini adalah hari terakhir kedua bus tersebut masuk ke terminal Lebakbulus, Jakarta Selatan.

Bukan hanya para sopir, karyawan dan penumpang yang resah akibat rencana penutupan terminal AKAP Lebakbulus, Jakarta Selatan. Para pedagang asongan kini bingung karena mereka terancam kehilangan uang.

Kepala terminal Lebakbulus Adjmain memastikan penutupan area bus AKAP dilakukan Selasa 7 Januari mulai dinihari. Sepanjang hari Senin (6/1), bus masih diizinkan beroperasi normal.

Sebagian besar perusahaan bus yang beroperasi di terminal Lebakbulus menolak rencana pemindahan. Mereka ingin tetap bertahan. Aksi parkir di jalanan pun sudah disiapkan.

Rencana penutupan terminal Lebak Bulus dari bus rute luar kota menuai sejumlah penolakan. Selain dari kalangan sopir bus, para penumpang juga keberatan bila bus-bus AKAP tersebut dialihkan ke terminal lainnya.

Akibat pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT), bus-bus antar kota yang tadinya beroperasi di terminal Lebak Bulus akan dialihkan ke tiga terminal utama lainnya di Jakarta. Para sopir dengan tegas menolak pemindahan tersebut.