Selain memiliki manfaat menyembuhkan penyakit, umumnya obat juga memiliki efek samping. Begitu juga dengan metode pengobatan dengan stem cell atau sel punca. Ada beberapa risiko yang bisa ditimbulkan.

Pengobatan dengan sel punca atau stem cell dianggap berpotensi menjadi obat dari berbagai macam penyakit. Tapi pada kasus leukimia pada anak-anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Revolusi kedokteran telah melahirkan teknologi pengobatan terbaru yang bernama stem cell atau sel punca. Tapi seberapa besar tingkat keberhasilannya?

Biasanya orang tua langsung membuang tali pusat anaknya ketika baru dilahirkan. Padahal di dalamnya terdapat sel-sel yang bisa disimpan dan dijadikan pengobatan, penyimpanannya tidak asal-asalan.

Ilmu kedokteran sudah menemukan teknologi serba guna yang bisa dipakai untuk mengatasi segala macam penyakit degeneratif. Teknologi ini disebut sel punca yang bisa diperoleh dari tali pusat bayi.

Untuk menjadi manusia super seperti kisah-kisah tersebut memang masih jauh dari kenyataan, namun beberapa teknologi kedokteran agaknya sudah dapat meraih sedikit kemungkinannya.

Menyuntikkan darah ke bagian kepala yang botak lebih efektif dibanding mengoleskan krim steroid dan plasebo.

Berkat kemajuan teknologi, orang-orang yang mengalami gagal jantung bisa diselamatkan dengan jantung buatan. Saat ini, tidak hanya jantung, peneliti sudah berhasil membuat tulang dari sel kulit manusia dan ditransplantasikan pada tikus. Bisakah menjadi kemajuan bagi perbaikan tulang manusia

Seorang gadis cilik terlahir tanpa tenggorokan. Alhasil, hingga berusia 2 tahun ia belum bisa bernapas, makan, minum dan menelan sendiri bila tidak dibantu dengan alat.

Pasien diabetes tentu tak asing dengan suntikan insulin yang harus mereka peroleh setiap hari untuk menjaga agar gula darahnya tak terlalu tinggi.