Perkamen tersebut dikumpulkan sejak tahun 1920an oleh Alphonse Mingana, seorang Imam yang lahir di dekat kota Mosul-Irak namun tinggal di Inggris.

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) memiliki aneka museum dan banyak anjungan. Salah satunya yakni Museum Al Quran yang punya Al Quran terkecil sampai ukurannya terbesar di Indonesia.

Selama 20 tahun menjadi kolektor manuskrip kuno, Cek Midi, hanya mengandalkan gaji dan penghasilan sampingan. Ia bermimpi memiliki museum agar naskah kuno tersebut bisa dinikmati lebih banyak orang.

Salah satu manuskrip tertua yang telah berusia sekitar 400 tahun adalah Alquran. Meski sudah berusia empat abad, tinta yang dipakai untuk menulis Alquran tidak ada yang luntur. Hanya saja warna kertas yang mulai memudar. 

Tarmizi Abdul Hamid atau akrab disapa Cek Midi sudah mengoleksi 482 naskah kuno sejak 1995. Ia mulai tertarik untuk menyelamatkan kitab tulisan tangan ini usai melawat ke Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Ini kisah kegigihan Cek Midi.

Saat pemberontak Islamis membakar dua perpustakaan di Timbuktu awal tahun ini, banyak yang khawatir warisan manuskrip kuno kota ini turut dihancurkan. Tetapi, ternyata banyak tulisan yang sudah diamankan dan diselundupkan keluar perpustakaan tanpa sepengetahuan pemberontak.

Di titik pertemuan Selat Bosphorus, Tanjung Tanduk Emas (Golden Horn) dan Laut Marmara, Istanbul, Turki, menjulang indah Istana Topkapi. Lambang kejayaan Dinasti Ottoman Turki dan museum penyimpan benda-benda Nabi Muhammad SAW.