Anggota Komisi I DPR yang juga Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menuturkan kematian Osama bin Laden tidak serta merta menghentikan jaringan teroris internasional. Menurutnya, jaringan teroris telah berkembang sedemikian rupa.

Upaya preventif harus dilakukan pemerintah Indonesia agar tidak ada lagi kapal Indonesia yang dibajak perompak Somalia. Pasukan TNI pun sudah seharusnya diterjunkan untuk ikut mengawal kapal-kapal dagang yang melewati perairan berbahaya.

Kapal MV Sinar Kudus dibebaskan setelah membayar uang tebusan. Namun bukan berarti permasalahan sudah selesai. Pemerintah RI diminta ikut memerangi para perompak Somalia yang meresahkan jalur perdagangan internasional itu.

Pemerintah belum mencabut status siaga satu terkait masalah keamanan nasional. Pemberlakuan status ini dinilai tak terlalu berpengaruh terhadap aktifitas masyarakat sipil.

Komisi I DPR menolak rencana pemerintah membayar uang tebusan kepada perompak Somalia. Uang tebusan harusnya dibayarkan perusahaan pelayaran pemilik kapal MV Sinar Kudus.

Fraksi Gerindra di DPR melarang anggotanya ikut kunjungan kerja dan studi banding ke luar negeri. Gerindra menilai kunker dan studi banding hanya pemborosan uang negara.

Pemilu 2014 masih beberapa tahun lagi. Namun, sepertinya kuda-kuda mulai dipasang beberapa partai. Misalnya saja Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang mengusulkan koalisi khusus untuk menghadapi Pemilu 2014.

Isyam Yuni Astuti menunggu cemas kabar sang suami, Kapten Slamet Jauhari. Kapten Kapal yang disandera perompak Somalia itu belum juga ditebus oleh Pemerintah Indonesia. Padahal keselamatan jiwa 20 WNI terancam.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono membela Marsekal Madya TNI Rio Mendung Thalieb yang menjadi Komisaris di PT Sarwahita. Kritik dan protes pun terus berdatangan.

20 WNI termasuk Kapten Kapal Sinar Kudus Slamet Jauhari disandera perompak Somalia di perairan Laut Arab. TNI didesak mengirim pasukan dalam operasi khusus untuk membebaskan WNI.