Bapepam-LK rupanya telah melakukan audit terhadap aset-aset PT Sarijaya Permana Sekuritas. Hasilnya mengejutkan, aset Sarijaya ternyata hanya tersisa Rp 6,58 miliar.

Dunia seperti berbalik 180 derajat bagi Abdul Hadi Djamal. Sebelum ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), anggota DPR ini banyak mendapat puji dan puja. Setelah ditangkap, hujatan dan makian yang datang.

Penangkapan anggota Komis V DPR FPAN Abdul Hadi Djamal menyeret nama Jhony Allen Marbun. Anggota DPR dari Partai Demokrat itu disebut-sebut menerima uang Rp 1 miliar dari Komisaris PT Kurnia Jaya Wira Bakti (KJWB) Hontjo Kurniawan. Apa anggapan Jhony?

Nama Jhony Allen Marbun disebut-sebut oleh Komisaris PT Kurnia Jaya Wira Bakti (KJWB) Hontjo Kurniawan saat diperiksa KPK. Jhony adalah anggota Komisi VI DPR dari Partai Demokrat.

KPK menangkap anggota Komisi V bernama Abdul Ahmad Djamal kemarin malam. Namun penelusuran detikcom, tidak ada anggota DPR bernama Abdul Ahmad Djamal yang ada adalah Abdul Hadi Djamal.

Komisaris PT Kurnia Jaya Wira Bakti (KJWB) Honjto Kurniawan diduga sebagai pihak yang memberikan uang kepada anggota Komisi V DPR Abdul Hadi Jamal. Hontjo pun kini telah ditangkap KPK.

Anggota Komisi V DPR Abdul Hadi Jamal tertangkap tangan KPK menerima uang sebesar USD 80 ribu dan Rp 54 juta. Uang tersebut berasal dari Komisaris PT Kurnia Wira Bakti (KWB), Hontjo Kurniawan.

Wakil Ketua KPK M Jasin menyatakan, anggota DPR yang diciduk bernama Abdul Ahmad Jamal alias AAJ. Namun data di DPR menunjukkan nama yang ada adalah Ahmad Hadi Djamal. Sama atau beda orang?

KPK menciduk anggota DPR Komisi V Abdul Ahmad Jamal dan seorang PNS Bagian TU Hubla Dephub Darmawati. Barang bukti yang diamankan adalah uang USD 80 ribu dan Rp 54 juta.

Anggota DPR Komisi V DPR yang ditangkap adalah Abdul Ahmad Jamal. Dia ditangkap oleh penyidik KPK pada pukul 22.15 WIB di Jl Sudirman.