Pihak kepolisian masih menyelidiki kasus begal yang menewaskan juragan beras, Mamat Surahmat alias Haji Rahmat (55) di Ciracas, Jaktim, Sabtu (20/3) kemarin. Diduga kuat, para pelaku sudah membuntuti korban sejak keluar dari rumahnya di kawasan Cijantung, Jakarta Timur.

Mamat Surahmat (55) tewas setelah ditembak komplotan begal yang mengincar uang ratusan juta miliknya. Ia sempat melawan sebelum akhirnya ambruk dari motornya usai para pembegal membacok dan melemparkan timah panas ke tubuhnya .

Mamat Surahmat (55) tewas di tangan 4 orang begal yang berhasil mengambil uang miliknya sebesar lebih dari Rp 500 juta. Pihak keluarga pun menduga ada kenalan Rahmat yang terlibat dalam aksi pembegalan yang merenggut nyawa juragan beras itu.

Selain mengambil uang omset dari usaha toko beras dan sembako Rahmat, pembegal juga berhasil membawa kunci dan identitas korban.

Saat kejadian diketahui Mamat membawa uang lebih dari Rp 500 juta dari toko grosirnya. Uang itu dibawa kabur oleh pembegal.

Aksi kawanan begal semakin merajalela. Seorang juragan beras di Ciracas Jakarta Timur, ditembak mati pada waktu Solat Maghrib di tempat yang relatif ramai.

Keluarga Mamat Surahmat mungkin tak akan menyangka, terbenamnya matahari hari Sabtu (21/3) kemarin, juga menjadi waktu penghujung hidup si juragan beras. Rahmat yang namanya sudah cukup dikenal di Pasar Ciracas itu..

Empat orang begal yang mengendarai dua motor menembak dan membacok Mamat Surahmat hingga tewas. Rahmat adalah pedagang beras yang cukup dikenal di Ciracas. Mungkinkah komplotan begal itu mengincar Rahmat sejak awal?

Mamat Surahmat ditembak mati oleh empat orang begal di Jl Raya Bogor, Jaktim petang tadi. Modus dan motif penembakan si juragan beras itu sama dengan insiden serupa di Cibubur pada tahun lalu.

Komplotan begal 'mengeksekusi' Mamat Surahmat di Jl Raya Bogor petang tadi. Apa kata polisi soal aksi sadis yang dilakukan di jalan yang selalu ramai tersebut?