Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mendampingi Joko Widodo yang diusung oleh PDIP dan Gerindra dalam Pemilu Kada DKI. Ahok pun sudah mundur dari Partai Golkar dan masuk Gerindra.

Meskipun didukung partai politik, para bakal calon gubernur DKI Jakarta tidak menganggap remeh pasangan dari jalur independen.

Keberhasilan Jokowi dalam memimpin Solo membuat partai Gerindra mengusung Wali Kota Solo itu untuk maju menjadi balon cagub pada pilkada DKI.

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto memutuskan mendorong Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), sebagai cawagub untuk Joko Widodo (Jokowi), kepada PDIP. Kalau PDIP menolak, Gerindra akan mencari alternatif lain.

Partai Gerindra resmi mengajukan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), untuk pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta. Gerindra menunggu jawaban PDIP.

Meski gagal diusung menjadi bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Adang Ruchiatna masih memiliki peluang mendampingi Joko Widodo (Jokowi).

Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengungkap malam ini akan ada perundingan menyangkut cawagub DKI pendamping Joko Widodo (Jokowi) antara PDIP dengan Gerindra.

Selain menetapkan calon gubernur DKI, rapat kerja khusus yang digelar PDIP juga membahas calon wakil gubernur. Namun, PDIP hingga saat ini masih kesulitan menetapkan siapa cawagub yang dipilih untuk mendampingi Adang Ruchiatna atau Joko Widodo.

Partai Golkar tidak merestui Basuki Tjahja Purnama (Ahok) maju Pilkada DKI. Bila benar Ahok mendampingi Joko Widodo di Pilkada DKI, akan dipecat permanen.

Partai Gerindra mengklaim Megawati dan Prabowo telah sepakat untuk mengajukan Walikota Surakarta, Jokowi, sebagai cagub dalam Pilkada DKI. Apa tanggapan Jokowi?