Rezim diktator Hosni Mubarak telah tumbang. Namun para demonstran Mesir masih meneruskan aksi mereka. Mereka menginginkan transisi kekuasaan dari militer ke pemerintahan sipil dan demokratis.

Dua hari setelah Husni Mubarak mengundurkan diri demonstran masih menunggu langkah militer.

Inilah musim revolusi, ketika kulminasi kemarahan meledak mencari bentuknya. Saat tiran dengan jubah demokrasi memahat kepalsuan dalam bahasa politis yang tertata.

Sejumlah kepala negara menyampaikan sikapnya setelah Presiden Hosni Mubarak menyampaikan pidao penolakannya untuk mundur.

Aksi-aksi demonstrasi terus berlangsung di Tunisia. Ratusan warga Tunisia bahkan mengabaikan aturan jam malam dengan berkemah di depan kantor PM Tunisia Mohammed Ghannouchi. Massa terus memaksa pemerintah mundur menyusul tergulingnya Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali.

Tekanan internasional terhadap presiden Pantai Gading Laurent Gbagbo untuk menerima kekalahan di pilpres makin besar.

Diktator Korut Kim Jong Il dan  suksesornya, Kim Jong Un, dilaporkan mengunjungi markas artileri, yang menembakkan serangan ke Korsel, beberapa jam sebelum serangan terjadi. Serangan ini dianalis untuk memoles Kim muda yang kurang dikenal.

Kelompok separatis Basque, ETA, di Spanyol umumkan gencatan senjata.

Belum dirilis, film 'The Expendables' mendapat sambutan buruk. Pegawai Negeri Sipil (PNS) California akan memboikot film tersebut. Ini untuk memprotes Gubernur California Arnold Schwarzenegger yang menjadi cameo dalam film tersebut.

Dengan sambutan meriah oleh warga Filipina, Benigno Aquino III diambil sumpah sebagai Presiden Filipina ke-15. Warga berharap Aquino akan mampu mengurangi korupsi dan memperbaki pemerintahan.