detikNews
Demokrat Minta Pengelola dan Pengawas BPJS Ditunjuk Presiden
Kurang tepat bila fit and proper test dilakukan DPR yang saat ini dalam titik nadir. Pengelola dan pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) menjadi salah satu topik pembicaraan dalam Rapat Kerja (Raker) Panitia Kerja (Panja) BPJS, Rabu (6/7) malam. Satu hal yang menarik saat itu adalah masukan Fraksi Partai Demokrat melalui Adinajati H Mohdi yang meminta agar pengelola dan pengawas BPJS ditunjuk langsung oleh Presiden.Menurut Dina, sangat tidak tepat kondisi DPR yang sedang terpuruk untuk melakukan fit and proper test kepada pengelola dan pengawas BPJS. "Kurang tepat bila fit and proper test dilakukan oleh DPR yang saat ini dalam titik nadir," kata Dina. Apalagi, dengan adanya fit and proper test, akan ada kemungkinan DPR memasukkan kepentingan politiknya dalam BPJS.Usulan itu ditolak Wakil Ketua Panja BPJS dari F-PKS, Zuber Safawi. Menurut Zuber, justru fit and proper test adalah sebuah upaya untuk membuat publik ikut terlibat dalam penentuan siapa-siapa yang duduk dalam pengelola dan dewan pengawas BPJS. "Karena DPR adalah representasi publik, maka DPR bila melakukan itu, dan publik bisa memberikan masukan," katanya.Mengenai adanya kemungkinan memasukkan kepentingan politik melalui fit and proper test, menurut Zuber, hal itu bisa terjadi di mana saja, baik di eksekutif maupun legislatif. "Juga soal moral hazard yang bisa juga ada di eksekutif maupun legislatif," tegas Zuber. Hal senada dikatakan Wakil Ketua Panja BPJS dari F-PDIP Surya Chandra Suropaty. Menurut Surya, karena BPJS adalah lembaga hukum publik, maka publik harus diberi kesempatan untuk menentukan siapa-siapa yang duduk sebagai pengelola dan pengawas. Raker BPJS akan kembali dilanjutkan Kamis (7/7) sekitar pukul 16.00 WIB. Sebelumnya, Panja menggelar rapat internal.
Kamis, 07 Jul 2011 15:22 WIB







































