Nunun Nurbaeti, yang diduga berperan memberikan cek perjalanan ke sejumlah anggota DPR, mengaku sakit pelupa berat sehingga tak bisa bersaksi. Tetapi, hakim tidak langsung percaya dan tetap memerintahkan Nunun datang.

Gayus Tambunan memang spesial. Pegawai Pajak itu dijemput oleh jenderal dari Singapura, lalu setiba di Jakarta, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) menyempatkan diri minum teh bersama.

Gayus Tambunan sedang diperiksa tim independen Polri. Meski baru permulaan, tapi sejumlah informasi penting telah mengalir, termasuk nama-nama perusahaan yang menyetor uang ke rekeningnya.

Ahmad Hakim Safarie MJ alias Arie Malangjudo mengaku mendistribusikan cek perjalanan ke anggota Komisi IX DPR periode 1999-2004 atas perintah Nunun Nurbaeti. Atas pengakuan Arie tersebut, pihak Nunun tidak terlalu risau.

Hubungan kerja antara Nunun Nurbaeti dengan Ahmad Hakim Safari MJ alias Arie Malangjudo retak pada tahun 2004. Nunun dan Arie beda pendapat soal keuangan perusahaan.

Nunun Nurbaeti diduga yang menyiapkan cek perjalanan Rp 24 miliar untuk dibagikan ke anggota Komisi IX. Cek tersebut terkait pemenangan Miranda S Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior (DGS) BI.

Saksi penting suap pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) BI Ahmad Hakim Safari MJ alias Arie Malangjudo penuhi panggilan bersaksi. Arie bersaksi untuk terdakwa Dudhie Makmun Murod.

Ahmad Hakim Safari alias Arie Malangjudo tidak memenuhi panggilan bersaksi di Pengadilan Tipikor. Padahal, Arie adalah saksi penting yang mengetahui pemberian cek perjalanan kepada anggota Komisi IX periode 1999-2004.

Selain Nunun Nurbaeti, nama suami Nunun yang mantan Wakapolri Adang Daradjatun ikut disebut dalam persidangan. Adang dikabarkan punya kedekatan dengan Udju Djuhaeri, salah satu penerima cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior (DGS) BI.

Sejumlah kejanggalan nampak dalam penanganan kasus staf pajak Gayus Tumbunan yang ditangani Polri. Mulai dari upaya pembukaan pemblokiran uang senilai Rp 24,6 miliar hingga muncul nama Andi Kosasih.