KRI Dewaruci itu bukan saja saksi kejayaan Indonesia di lautan, tetapi juga saksi perdamaian anak-anak SMA 6 dan SMA 70. Di atas kapal kebanggaan Nusantara itu, siswa SMA 6 berpelukan dengan SMA 70.

Murid-murid SMA 6 dan SMA 70 Jakarta beberapa kali terlibat tawuran. Nah untuk mengakrabkan siswa kedua sekolah yang bertetangga itu, digelarlah pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) bersama.

Ketua Tim Advokasi siswa SMA 70, Suhendra Asio Hutabarat, mendatangi Mapolres Jakarta Selatan (Jaksel). Dia mendampingi 9 siswa yang menjadi saksi dalam kasus tawuran SMA 70 dengan SMA 6. Suhendra meminta polisi untuk bersikap proporsional dalam mengelompokkan saksi dalam tawuran itu.

Sekitar 1.000 pelajar dari sekolah menengah di Tanah Abang, Jakarta Pusat, berkumpul bersama. Mereka pun berikrar untuk tidak tawuran.

Kasus pembacokan Fitrah Rahmadani alias Doyok terhadap korban Alawy Yusianto Putra terus berlanjut. Rencananya Senin (8/10) depan, akan dilakukan pemanggilan terhadap 17 orang saksi.

Untuk mewujudkan masyarakat Jakarta yang mandiri dan sejahtera, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sosial melakukan beragam program berbasis masyarakat.

Perkelahian antarpelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) 70 dan SMA 6 Jakarta disinyalir sudah menjadi warisan dan terjadi sejak lama. Dua sekolah yang letaknya bertetanggaan itu sudah saling menganggap musuh bebuyutan satu sama lainnya.

Fitrah Ramadani alias Doyok, siswa SMA 70 tersangka pembacokan hingga menewaskan siswa SMA 6 Alawy Yusianto Putra, akan menjalani psikotes. Polisi akan memberikan surat tes itu.

Meski berstatus tersangka pembacok Alawy, Fitrah Ramadani alias Doyok masih menjadi siswa SMA 70. Nasib Doyok dikeluarkan atau tidak dari sekolah itu diputuskan pekan depan.

Aparat kepolisian terus memeriksa teman-teman tersangka pembacok Alawy Yusianto Putra (15), Fitrah Ramadani alias Doyok. Kini giliran 4 teman Doyok dari SMA 70 yang dimintai keterangan.