Berbagai lembaga survei menilai Joko Widodo memiliki elektabilitas yang cukup menonjol sebagai calon presiden RI 2014. Namun isu santer yang beredar, PDIP akan memasangkan Jokowi sebagai cawapres Mega.

PDIP menyusun skenario duet Mega-Jokowi di Pilpres 2014. Rupanya ambisi Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mengejar kursi presiden masih membara.

Isu penduetan Megawati sebagai capres dan Jokowi sebagai cawapresnya muncul menjelang tahun politik 2014. Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko menyatakan bahwa Jokowi lebih baik fokus pada jabatannya.

Isu penduetan Ketum PDIP Megawati dengan Gubernur DKI Jakarta Jokowi sebagai capres-cawapres kian santer. Menurut Politisi PD Ruhut Sitompul hal tersebut makin mempermudah peluang PD untuk menang.

Skenario Megawati-Jokowi di Pilpres 2014 menguat di tengah tingginya elektabilitas Jokowi. Namun, jika PDIP mencapreskan Megawati, maka peta politik dinilai bisa berubah termasuk perolehan suara bagi capres lainnya.

Rinaldi Medali Rachman, mahasiswa S3 di King Abdullah University Science and Technology (KAUST) meraih seed fund award sebesar US$ 200 ribu atau Rp 2,3 miliar.

Marketing Politic yang dilakukan PKB dengan mendompleng popularitas Raja Dangdut Rhoma Irama dinilai sebagai jalan pintas partai dalam menjaring suara. Namun, pola seperti ini diprediksi mulai meredup, masyarakat perlahan beralih ke politik komunitas.

Pejabat Gubernur Riau Djohermansyah Djohan menyerukan pengurus masjid untuk mengajak warga ke TPS sukseskan putaran kedua Pilgub Riau. Warga diharapkan tidak golput.

Beredar kabar bahwa rapimnas Golkar yang digelar pada akhir pelan ini akan membahas nama cawapres pendamping Ical. Namun politisi Golkar Poempida Hidayatullah menilai masalah cawapres masih terlalu dini untuk dibahas.

"Ical dibanding dengan Jokowi, leadership-nya masih menang Ical. Tapi orang yang punya leadership bagus belum tentu dipilih orang," ujar Poempida di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (19/11/2013).