Terik matahari kembali menyilaukan pandangan saya saat melakukan perjalanan dari Kota Rantau menuju Perkampungan Upau yang menjadi tujuan wisata saya hari ini 24 Oktober 2010. Hawa panas tidak hanya membuat saya merasakan dahaga, tetapi juga lapar karena memang sudah masuk waktu makan siang sehingga saya dan sendy rekan saya memutuskan untuk beristirahat sejenak sambil melepas dahaga dan lapar yang kami rasakan tadi.
Secara tradisi, rakyat Timor hanya makan jagung bose untuk makan siang dan makan malam. Jagung bose hanya dibuat dari jagung putih yang rasanya tawar - seperti halnya nasi. Ingin mengenal lebih jauh makanan khas Timor ini?
Sejak kunjungan ke Sana'a, Yaman, setiap Ramadan saya selalu terkenang akan acara buka puasa dahsyat di negara tersebut. Sampai tiba-tiba, saya menemukan sebuah rumah makan yang menyuguhkan citarasa dan suasana sangat mirip dengan Yaman.
Tanpa disadari kalau perilaku mereka telah merusak akal sehat manusia dan buah dari tumpulnya kesadaran moral. Sementara perbaikan kehidupan rakyat ditelantarkan begitu saja. Rakyat dibiarkan miskin dan terlunta-lunta.
Kalau di Indonesia ada musik patrol untuk membangungkan sahur, di Hadhramaut dilakukan dengan membaca kalam salaf diiiringi dengan bunyi yang hampir mirip dengan suara seruling. Mirip dengan alunan tembang Jawa peninggalan Wali Songo.
Perayaan HUT Proklamasi Kemerdekaan kali ini mungkin Anda harus terlibat dalam kegiatan. Mengikuti lomba menghias tumpeng atau membuat tumpeng untuk acara syukuran. Apa saja yang harus disiapkan? Coba simak tips singkat berikut ini!
Berbagai cara dilakukan Nelayan Grajagan, Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi untuk menolak balak. Salah satunya dengan menggelar ritual Ubo Rampe.