Siti Hartati Murdaya membacakan nota pembelaan dalam sidang lanjutan hari ini. Pledoi terdakwa perkara suap terhadap Bupati Buol Amran Batulipu ini ini akan menyanggah analisis yuridis jaksa dalam tuntutannya.

Pengusaha kondang Siti Hartati Murdaya dituntut hukuman penjara lima tahun dalam kasus suap terhadap Bupati Buol Amran Batalipu. Dia dijerat dengan pasal 5 ayat 1 huruf a Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

"Meski Yusril menyebut yang dilakukan terdakwa Hartati adalah memberikan sumbangan pilkada dan perbuatan terdakwa sah dan bupati dapat meminta bantuan, uang yang diberikan terdakwa bukan dimaksudkan untuk pilkada," kata jaksa penuntut umum, Eddy Hartoyo.

Jaksa Penuntut Umum tidak menyertakan hal meringankan dalam pertimbangan hukum atas tuntutan terhadap Siti Hartati Murdaya. Jaksa hanya menyusun sejumlah hal yang memberatkan dalam pertimbangan tuntutan 5 tahun penjara dan denda Rp 200 juta.

"Tidak sesuai dengan fakta yang terungkap dalam persidangan. Saya tidak berbohong, yang menuntut itu yang bohong," ujar Harati Murdaya atas tuntutan 5 tahun penjara kepada dirinya dalam kasus suap Bupati Buol, Amran Batulipu.

"Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana Pasal 5 ayat 1 huruf a UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi," kata jaksa penuntut umum, Edy Hartoyo.

Siti Hartati Murdaya menegaskan dirinya tidak menyuap Bupati Buol, Sulawesi Tenggara, Amran Batalipu. Hartati berharap tuntutan adil dari jaksa penuntut umum.

Pengusaha Siti Hartati Murdaya hari ini menjalani persidangan dengan agenda pembacaan tuntutan dari jaksa penuntut umum KPK. Hartati didakwa menyuap Bupati Buol, Sulteng, Amran Batalipu Rp 3 miliar.

"Menuntut agar majelis hakim menyatakan terdakwa bersalah dan menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara," ujar jaksa penuntut dari KPK, Irene Putri.

Amran Batalipu menjalani sidang dengan agenda tuntutan jaksa atas kasus dugaan menerima suap dari perusahaan milik Hartati Murdaya. Meski pasrah terhadap hukuman pidana yang akan dituntutkan, mantan Bupati Buol ini tetap berharap yang terbaik.