Simpang siur keberadaan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) bermula ketika ia batal melantik 5 jenderal di ruang Rupatama Mabes Polri, Jumat (13/8/2010). Distorsi informasi itu muncul dari lingkungan institusi Polri. Seharusnya Wakapolri Komjen Yusuf Manggabarani mengambil alih agar isu liar tidak semakin menggelinding.

Kadiv Humas Mabes Porli Irjen Pol Edward Aritonang berbeda pendapat dengan penasihat Kapolri tentang kondisi sebenarnya dari Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD). Kapolri harus segera memberikan pernyataan resmi tentang keberadaannya.

Misteri keberadaan Kapolri Bambang Hendarso Danuri memasuki hari ketiga. Sumber di lingkungan Mabes Polri memberikan informasi simpang siur. Menurut Kabid Penum Polri Kombes Pol Marwoto,  informasi dari Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Edward Aritonang-lah yang valid.

Keberadaan Kapolri Jendral Bambang Hendarso Danuri (BHD) masih simpang siur menyusul pembatalan mendadak serah terima jabatan (sertijab) 5 perwira tinggi Jumat lalu. BHD kini didesak muncul ke publik dan menjelaskan perihal 'menghilang'-nya yang bersangkutan.

Ketidakjelasan keberadaan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri salah satunya disebabkan oleh para pejabat Divisi Humas Polri yang mengeluarkan pernyataan berbeda-beda. Hal ini menunjukkan Polri tidak profesional dalam hal komunikasi.

Keberadaan Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri (BHD) saat ini masih simpang siur. Namun, Istana sudah mendapat informasi bahwa BHD tengah sakit.

Polri diminta untuk terbuka atas sakitnya Kapolri jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri. Sikap tertutup tentang sakitnya Kapolri dinilai mengacu pada model komunikasi ala Orba.

Kabar Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) sakit juga terdengar ke telinga anggota Komisi III DPR Nasir Djamil. Politisi PKS itu mendapatkan kabar dari ajudan Kapolri jika BHD memang sedang sakit.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Edward Aritonang menepis kabar jika Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) sakit. Menurut Edward, Kapolri menunda pelantikan pejabat Polri karena ada tugas internal Polri, bukan sakit.

Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri (BHD) hanya tertawa menanggapi isu dirinya menghilang dari publik sehingga pelantikan pejabat di lingkungan Polri tertunda. BHD mengatakan, dirinya hanyalah manusia biasa yang tidak luput dari sakit.