Barang bukti berupa pisau yang ditusuk pelaku ke siswa SMA Pangudi Luhur Raafi Aga Winasya Benjamin (17) tidak ditemukan. Jika manajemen ikut terlibat di dalamnya, maka polisi akan memprosesnya secara hukum.

Polisi kecewa dengan tindakan sekuriti Shy Rooftop yang diduga telah menghilangkan barang bukti kasus penusukan siswa SMA Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17). Polisi pun akan menuntut pihak sekuriti.

Polisi masih mencari sejumlah alat bukti dalam kasus penusukan siswa SMA Pangudi Luhur Raafi Aga Winasya Benjamin (17). Sekuriti tempat hiburan Shy Rooftop pun diperiksa.

Ketika polisi tiba di tempat kejadian perkara tewasnya Raafi Aga Winasya Benjamin (17), tidak ditemukan darah korban. Tempat hiburan Shy Rooftop itu sudah bersih. Bahkan karpetnya pun sudah digulung.

Polisi masih terus menyelidiki kasus penusukan siswa SMA Pangudi Luhur, Raafi Aga Winasya Benjamin (17) di Shy Rooftop Kemang, Jakarta Selatan. Selama proses penyidikan berlangsung, polisi akan menutup tempat hiburan tersebut.

Siswa SMA Pangudi Luhur Raafi Aga Winasya Benjamin (17) tewas ditusuk di bagian perutnya. Polisi hingga kini belum menemukan pisau tersebut sebagai salah satu alat bukti.

Sedikit demi sedikit, polisi mulai menguak siapa pelaku penusukan terhadap siswa SMA Pangudi Luhur Raafi Aga Winasya Benjamin. Usia sang pembunuh diperkirakan 22 tahun.

Raafi Aga Winasya Benjamin (17) siswa SMA Pangudi Luhur, tewas ditusuk seorang pria dengan benda tajam di Shy Rooftop di Kemang, Jakarta Selatan. Lokasi kejadian mulai malam ini tutup.

Raafi Aga Winasya Benjamin (17)siswa SMA Pangudi Luhur, tewas ditusuk seorang pria dengan benda tajam di Shy Rooftop di Kemang, Jakarta Selatan. Orang tua Raafi pun mengikhlaskan kepergian anak pertamanya tersebut.

Raafi Aga Winasya Benjamin (17), siswa SMA Pangudi Luhur,tewas setelah sebelumnya berkelahi dengan pengunjung lainnya dalam klub malam tersebut.