PKL yang biasa mangkal di sekitar kawasan Gasibu, keukeuh ingin menggunakan Jalan Diponegoro untuk berjualan setiap hari Minggu. Meski sudah dilarang, mereka mengancam tetap akan menggelar lapak untuk berjualan di jalan tersebut.

Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa berjualan di kawasan Gasibu meminta tetap diperbolehkan berjualan di daerah sekitar. Para PKL pun menyatakan siap jika hanya diberi lahan di trotoar jalan. Mereka berharap trotoar di Jalan Diponegoro bisa dipakai berjualan.

Tiga lokasi tempat berjualan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Gasibu mulai steril sejak minggu lalu. Akibatnya, omzet yang diperoleh ribuan PKL yang biasa berjualan tiap hari Minggu itu lenyap Rp 4 miliar.

Pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Gasibu kecewa dengan Pemkot Bandung yang membersihkan pedagang yang berjualan di Jalan Diponegoro. Mereka menilai pemkot ingkar janji soal lokasi penertiban PKL di Gasibu.

Sekitar seratus pedagang kaki lima (PKL) yang biasa mangkal di bawah jembatan layang Klender, Jl Raya Bekasi Timur, ditertibkan petugas Satpol PP Jakarta Timur. Penertiban berlangsung lancar tanpa perlawanan dari para pedagang.

Penertiban PKL di kawasan Gasibu dinilai sukses karena kemacetan yang biasanya mendera setiap hari Minggu tak terjadi pada hari ini. Pekan depan tim gabungan dari Satlantas Polrestabes Bandung, Dishub, dan Satpol PP akan kembali menjaga kawasan Gasibu.

Tingkat kemacetan di sekitar Gasibu menurun signifikan setelah PKL Gasibu ditertibkan. Bahkan Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Sambodo Purnomo mengatakan, dalam sejarahnya, baru hari ini, Jalan Surapati, Jalan Sentot Alibasyah dan Jalan Diponegoro lancar sejak pagi.  

Sekitar pukul 12.00 WIB, sebanyak 6 mobil polisi menyalakan sirine secara bersamaan sebagai tanda PKL Gasibu selesai berjualan dan membereskan barang-barangnya.

Warga yang datang ke Gasibu mengaku senang dengan kondisi kawasan Gasibu yang hari ini tertib. Apalagi arus lalu lintas yang biasanya macet total kini bisa berjalan normal. Namun kebanyakan dari warga sangsi kondisi seperti ini bisa berlangsung lama.

Tepat pukul 12.00 WIB, petugas yang berjaga di kawasan Gasibu akan membunyikan sirine. Sirine tersebut sebagai tanda waktu berjualan bahi para PKL telah habis. PKL pun harus segera membereskan dagangannya dan membubarkan diri.