Ketua KPU Nazaruddin Sjamsuddin tidak terlalu risau dengan quick count. Bahkan, dia menantang penyelenggara quick count.

Sistem Teknolgi Informasi (TI) "terancam". Bukan oleh hacker atau pun pihak lain yang ingin menghancurkan sistem yang sudah dibangun dengan dana miliaran rupiah itu. Sistem TI KPU lebih "terancam" oleh sistem perhitungan cepat alias quick count.

National Democratic Institute for International Affairs (NDI) menyangkal mengedarkan leaflet SBY = Soeharto muda, yang kini beredar di UGM. Yogyakarta.

Panwaslu meminta LP3ES dan NDI mensosialisasikan penghitungan cepat (quick count) untuk menghilangkan kesalahpahaman selama ini.

Hasil sementara penghitungan suara manual, pasangan SBY- Kalla unggul. Penetapan hasil pilpres secara nasional dijadwalkan hari ini.

LP3ES membantah telah melakukan kebohongan publik dalam mempublikasikan hasil quick count Pilpres.

LP3ES tetap akan melakukan quick count pada pilpres putaran kedua meskipun menuai protes. Pola manajemen akan diubah.

Mahal, kontroversial dan akhirnya...tak berguna. Itulah nasib penghitungan suara dengan sistem teknologi informasi (TI) KPU.

Kubu Mega-Hasyim akan merujukkan Gus Dur dengan Hasyim untuk memuluskan jalan Mega kembali ke Istana. Namun Gus Dur menolak.Karena Hasyim dinilai tidak jujur.

William Liddle bingung kenapa namanya disebut ikut campur Pilpres Indonesia. Dia pun takut senasib dengan Sidney Jones.