Warga sekitar merasa aneh dengan isi kartu keluarga yang dimiliki terduga teroris jaringan Medan, MK (30). Di dalam dokumen penting identitas keluarga tersebut, tidak tercantum nama dan anak perempuannya berusia dua tahun.

MK (27) terduga teroris yang ditangkap di Bandung, Jabar, diduga merupakan jaringan Medan. Dia memiliki keahlian sebagai peretas di dunia maya.

MK (27) terduga teroris yang ditangkap di Bandung, Jabar, diduga merupakan jaringan Medan. Dia memiliki keahlian sebagai peretas di dunia maya.

Usai MK ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri, istri dan seorang anaknya diboyong keluarga meninggalkan Kota Bandung. MK disebut terlibat penyandang dana jaringan teroris Medan.

Sejumlah barang disita Densus 88 Antiteror Mabes Polri di rumah terduga teroris berinisial MK. Selain CPU komputer, ada puluhan keping cakram digital (CD) yang dibawa anggota Densus.

Puluhan warga berbondong-bondong melihat rumah terduga teroris, MK (27), di komplek Cluster Pawenang, Kelurahan Cisaranten Bina Harapan. Rumah type 45 berkonsep minimalis itu dihuni MK bersama istri dan satu anaknya.

MK (27), sudah bekerja 2,5 tahun sebagai programmer di perusahaan IT di kawasan Arcamanik. MK dikenal baik dan membaur dengan rekan kerja lainnya. Sehari-hari, tidak ada sikap mencurigakan dari terduga teroris ini.

Densus 88 Antiteror Mabes Polri menggeledah rumah terduga teroris, MK (27), di kompleks Cluster Pawenang, Kelurahan Cisaranten Bina Harapan, Kecamatan Arcamanik. Densus membawa dua unit CPU dari rumah dan kantornya serta sejumlah berkas dan buku.

Pemilik perusahaan IT, tempat terduga teroris MK bekerja, membantah penangkapan MK dilakukan di kantornya. Ia mengetahui MK ditangkap setelah polisi datang ke kantor. Berdasarkan info MK ditangkap di jalan menuju kantornya.

MK pria berusia 27 tahun, diringkus Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Kota Bandung. Penangkapan tersebut terkait jaringan teroris. MK disebut-sebut jago bidang teknologi dan informasi.