Pasca serangkaian aksi teror yang terjadi di Jalan Veteran, Tipes, Solo, kepolisian meningkatkan pengawasan. Salah satu yang diawasi adalah daerah perbatasan.

Polisi telah usai melakukan olah TKP di lokasi penyergapan target terduga teroris di Jalan Veteran, Solo. Garis polisi yang dipasang semenjak kejadian, akhirnya dilepas dan warga boleh kembali melintas di jalan tersebut.

"Mungkin karena sudah merasa diikuti mobil yang berada di belakangnya. Dia kemudian menuju ke tengah jalan, menyerang dengan mengeluarkan senjata api dan menembakkan senjatanya ke arah mobil yang mengikuti," tutur seorang warga bernama Boni.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo akan meninjau lokasi baku tembak yang terjadi di Jalan Veteran, Solo. Sesudahnya, Kapolri diminta segera melapor ke Istana.

Petugas polisi masih menyisir wilayah sekitar lokasi baku tembak yang terjadi di Solo. Dikhawatirkan terdapat bahan peledak di lokasi baku tembak antara Densus 88 dan kelompok yang diduga teroris itu.

Baku tembak yang terjadi di Solo memakan 3 korban jiwa. 2 Orang teroris dan 1 orang petugas Densus 88 tewas dalam baku tembak tersebut.

Densus melakukan penyergapan terhadap terduga teroris di tengah Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/8) malam. Menurut seorang saksi, selain target, ada juga seorang polisi yang terluka tembak dalam penyergapan tersebut.

Tak tersirat kalau pria jebolan Unikom Bandung ini mesti dibekuk Densus 88 Antiteror Mabes Polri lantaran diduga terlibat teroris jaringan Medan. Sosok MK selama kuliah dikenal supel dan berpredikat baik.

Terduga teroris MK (27) yang dicokok polisi di kawasan Arcamanik, Bandung, Jawa Barat adalah seorang ahli IT. MK membantu terduga teroris RG meretas situs investasi online sehingga berhasil mendapat uang tidak sah Rp 7 miliar.

MK (30), terduga teroris yang disebut-sebut jaringan Medan, tercatat sebagai jebolan Universitas Komputer (Unikom) Bandung. Pria tersebut ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di kawasan Arcamanik.