Aksi demonstrasi para guru honorer di depan Istana Merdeka memang sudah mendapat tanggapan dari pemerintah. Namun, belum ada kabar baik bagi mereka.

Tuntutan para guru honorer dalam rangkaian unjuk rasa mereka, menjadi agenda rapat khusus yang digelar sore ini. Namun pemerintah butuh waktu untuk merealisasikannya.

Puluhan guru yang tergabung dalam Forum Komunikasi Guru Tidak Tetap Sekolah Negeri mengadu ke DPRD Jateng. Mereka meminta kejelasan nasib terkait pengangkatan mereka menjadi PNS, karena selama ini hanya digaji Rp 150 ribu - Rp 300 ribu.

Demonstrasi para guru honorer yang meminta diangkat menjadi PNS tampaknya masih jauh panggang dari api. Kementerian Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN & RB) masih akan mempelajari permintaan itu, belum ada tindakan dalam waktu dekat.

Ratusan guru menuntut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono segera menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) tentang Pengangkatan Tenaga Honorer. Mereka akan kembali melakukan demonstrasi di Istana Negara pagi ini.

Permintaan guru honorer agar diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) belum dipenuhi pemerintah. Para guru honorer itu akan kembali berdemo di depan Istana Merdeka pada Rabu pagi besok.

Ratusan guru yang menuntut Presiden RI segera menandatangani PP tentang Pengangkatan Tenaga Honorer masih bertahan di depan Istana Merdeka. Jika permintaan untuk diangkat sebagai PNS tak dipenuhi, mereka akan menginap di depan Istana.

Sudah 15 tahun Sumiarti menjadi guru honorer di Subang, Jawa Barat. Saat ini dia harus puas dengan gaji per bulan yang hanya Rp 350 ribu. Karena gaji yang seiprit, Sumiarti hanya bisa menjerit.

Peluh menetes di wajah ratusan guru honorer yang tengah aksi di depan Istana Negara. Mereka berharap pemerintah memperhatikan kesejahteraan guru honorer. Dalam aksi, massa menyempatkan diri bersalawat.

Sekitar 500 guru honorer dari seluruh Indonesia berduyun-duyun mendatangi Istana Presiden Mereka meminta SBY untuk segera menandatangani pengangkatan mereka menjadi PNS.