Karena harganya murah meriah, es teh banyak disukai di mana-mana sebagai pelepas dahaga saat cuaca sedang panas-panasnya. Namun sebaiknya jangan berlebihan, sebab kandungan oksalat di dalamnya dapat memicu pembentukan batu ginjal.
Bakso memang makanan yang paling tepat untuk meredam perut kosong. Apalagi isiannya lumayan padat. Bola-bola dagingnya menjadi sumber protein yang mengenyangkan, sementara kuahnya yang hangat gurih mampu menenangkan perut. Ah nikmatnya!
Tinggal di Eropa yang notabene Islam merupakan agama minoritas, menghidupkan suasana Ramadan harus pintar-pintar memutar otak. Tahunan merasakan berpuasa selama kurang lebih 18 jam, di udara yang panas dengan kelembaban yang rendah, rasanya bukan tantangan yang terberat lagi
Di bulan Ramadan biasanya disediakan bubur atau es manis untuk membatalkan puasa. Kue-kue seperti dadar gulung, lemper, atau risol juga sering menjadi santapan sebelum berlanjut ke makanan utama. Bosan dengan yang itu-itu saja? Yuk coba membuat kole-kole kacang!
Mentari masih bertengger menghias langit biru di sebuah Negri bertajuk Ginseng, Korea Selatan. "What??? 35°C, real feel 43°, humidity 81%" mata saya membelalak seketika saat mendapati rangkaian kata dan angka yang memenuhi layar telepon selular saya.
Semangkuk bola-bola daging berendam dalam kuah yang wangi mengepul. Tebaran bawang merah goreng dan seledri pun bertebaran di kelilingnya. Bakso kenyal dengan potongan tahu inipun menebarkan aroma gurih menggelitik. Wah, tak sabar rasanya menanti detik-detik berbuka tiba!
Demam kopitiam sedang melanda Jakarta. Mau yang lokal atau dari Singapura, semuanya mengaku asli. Di warung kopi ini kopi tarik peng disajikan unik dalam gelas berbentuk botol. Roti mantau yang empuk mentul hangat mengepul, dicocol selai srikaya yang lembut legit, waduh sedapnya!
Jika kebetulan berjalan-jalan ke Gandaria City, jangan kaget jika Anda menemukan sebuah restoran dengan tampilan yang mencolok. Kenapa mencolok? Karena dipenuhi kata-kata yang akan 'memprovokasi' Anda untuk makan.
Sederhana, tapi bikin kangen. Itulah kata-kata yang rasanya cocok menggambarkan bakmi Jawa jadul ini. Sepiring mie goreng disajikan hangat di malam hari dengan latar sibuknya Stasiun Gondangdia. Sungguh kenikmatan yang tak mahal.