"Karena Pak Rano mengundur pertemuannya sejam, jadi kita minum dulu di sini," kata Jokowi di rumah makan, Tangerang, sabtu (25/1/2014).

Gubernur DKI Jokowi memulai lobi awal terkait rencana pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane dengan menghubungi Wagub Banten Rano Karno. Namun Rano belum memberikan kepastian waktu pertemuan.

Dewan Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta mengakui pemerintah pusat memang sangat terlambat menangani masalah Jakarta. Tidak pernah belajar dari banjir-banjir besar sebelumnya.

Dalam pertemuannya di Bendung Katulampa, Bogor, Jokowi dan sejumlah pejabat provinsi penyangga sekitarnya disepakati pembangunan sodetan Ciliwung Cisadane. Namun, kemudian kesepakatan itu tak disetujui Wakil Gubernur Banten Rano.

"Itu adalah sudah termasuk masterplan kami, jadi tahun 90-an sekian itu uangnya sudah ada di Kementerian Pekerjaan Umum untuk membuat sodetan Ciliwung ke Cisadane,".

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) tetap menginginkan pelaksanaan proyek sodetan di Cisadane, Tangerang, meski mendapat penolakan. Proyek ini kata Jokowi penting untuk tangani banjir.

Gubernur DKI Jokowi tidak menyerah begitu saja dengan penolakan Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah dan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar atas pembuatan sodetan Ciliwung-Cisadane. Jokowi akan melobi keduanya.

Rencana pembangunan sodetan Ciliwung-Cisadane untuk mengurangi banjir di Jakarta ternyata mendapat penolakan dari warga Tangerang. Mereka takut sodetan itu justru memindahkan banjir ke Tangerang.

Untuk pertama kalinya, Pemprov DKI Jakarta beserta pejabat dari kota penyangga sekitarnya berkoordinasi membahas penanganan banjir. Rapat bersejarah ini menghasilkan 3 poin pokok dari total 9 poin yang disepakati.

Pembangunan sodetan Ciliwung Cisadane akan segera dilakukan. Pemprov DKI Jakarta, Pemprov Jawa Barat dan pemerintah pusat akan bekerjasama dalam merealisasikan bangunan yang diharapkan dapat menjadi solusi banjir di Jakarta dan sekitarnya tersebut.