Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto agaknya mulai bernafas lega, satu demi satu jalinan koalisi mulai terbentuk, boarding pass ke Pilpres pun kian aman. Malahan Prabowo, sama seperti Jokowi, juga mulai kebanjiran calon cawapres. Bisa dibilang dari Golkar paling banyak.

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung menegaskan sampai saat ini Ketum Golkar Aburizal Bakrie masih berstatus sebagai capres Golkar. Jika Ical ingin mengubah target jadi cawapres, tentu saja tak semudah membalik telapak tangan.

Dalam pertemuan 'koalisi helikopter' hari ini, capres Partai Golkar Ical memberikan isyarat bersedia jadi cawapres dari capres Partai Gerindra Prabowo Subianto. Isyarat itu bisa saja ditegaskan Ical di saat rapat bersama pengurus DPP Selasa (6/5) besok malam.

Ormas-ormas sayap Partai Golkar akan berkumpul di rumah Ketum Aburizal Bakrie (Ical) malam ini. Apakah agenda pertemuan itu terkait pencapresan Ical?

Pada hari-hari ini perlu intensitas komunikasi. Kesediaan berkoalisi itu yang membuat Golkar bisa mencalonkan langsung," Akbar menegaskan.

"Ini bahan masukan bagi Rapimnas, dan apa yang direkomendasikan Wantim, apakah menerima, memperkuat, apa memberi pandangan-pandangan untuk menyempurnakan."

Salah satu agenda penting dalam Musyawarah Nasional Partai Golkar adalah penggantian Ketua Umum.

"Keikutsertaan ormas dalam keputusan-keputusan penting sangat berdasar, sangat beralasan. Kalau tidak ada MKGR, Kosgoro, Soksi, tidak ada Golkar."

"Kenyataannya hanya bisa 14,8 persen dan kalau dikonversi ke kursi hanya 91-96 kursi. Tak bisa mencalonkan presiden secara langsung," Akbar mengeluhkan.

MKGR merupakan ormas sayap Partai Golkar yang tadi malam berkumpul membahas evaluasi Pileg di Kantor DPP Golkar dan menelurkan sejumlah kesepakatan.