Adanya perintah Irjen Djoko Susilo agar proyek pengadaan driving simulator SIM dikerjakan PT CMMA, juga diakui AKBP Wandy Rustiwan.

AKBP Teddy Rusmawan menyebut total uang yang diberikan kepada oknum anggota Badan Anggaran DPR mencapai Rp 4 miliar. Uang itu diberikan lewat M Nazaruddin selaku koordinator.

"Kami diminta menyerahkan uang kepada anggota dewan. Kami diperintahkan Irjen Djoko," kata AKBP Teddy Rusmawan.

Ketua Panitia Pengadaan Driving Simulator SIM AKBP Teddy Rusmawan menyebut Kepala Korlantas Polri Irjen Djoko Susilo memerintahkan agar pekerjaan simulator dikerjakan PT Citra Mandiri Metalindo Abadi (CMMA).

Dirut BNI Syariah Dino Indiano menyatakan dia pernah bertandang ke kantor Irjen Djoko Susilo untuk mengkonfirmasi adanya proyek Simulator SIM. Hal itu dibantah Djoko, yang menyebut Dino hanya mencari SIM.

Direktur BNI Syariah Dino Inggiano pernah bertandang ke kantor Djoko mengklarifikasi mengenai pinjaman Rp 100 M, meski tender proyek Simulator SIM belum dilakukan.

Dakwaan KPK mengenai adanya penggelembungan dalam prodyek Simulator SIM, diperkuat oleh pernyataan Dirut PT ITI Sukotjo Bambang. Penggelembungannya pun mencapai 3 kali lipat.

Terdakwa Irjen Djoko Susilo langsung angkat bicara menanggapi kesaksian Direktur PT Inovasi Teknologi Indonesia (ITI) Sukotjo Bambang yang menyudutkan dirinya. Mantan Kakorlantas itu menyebut proyek Simulator SIM sesuai prosedur yang ada.

PT Citra Mandiri Metalindo yang menjadi pemenang proyek pengadaan driving simulator kendaraan roda dua dan roda empat di Korlantas Polri, mulanya berbisnis tutup botol.

Tersangka kasus simulator SIM Sukotjo S Bambang, melalui pengacaranya, menyampaikan bukti baru kasus simulator SIM kepada KPK. Bukti baru tersebut berupa foto.