Banjir memang telah surut. Namun bukan berarti masalah selesai. Persoalan pascabanjir pun terus merundung para korbannya. Mulai dari penyakit juga utang. Kok bisa?

Volume sampah pascabanjir meningkat pesat hingga 6 kali lipat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun mengaku kewalahan menghadapi sampah ini.

Ratusan korban banjir di Ciledug, Tangerang, menyambut kedatangan Mensos Bachtiar Chamsyah dengan suka cita. Mereka berebut menyampaikan permintaan khusus.

Banjir di kawasan Cempaka Putih masih menggenangi rumah warga. Warga selama 2 hari tak mandi dan gelap-gelapan karena aliran listrik dan air bersih mati.

Banjir tidak hanya bikin susah dan mendatangkan penyakit. Banjir juga bisa membuat orang trauma membeli aneka perabotan rumah tangga.

Bagaimana tidak jengkel. Sudah kebanjiran, mati listrik pula. Sebagian warga Jakarta pun menikmati malam dengan sinar bulan purnama dan lilin.

Hidangan home cooking gaya Semarangan ini memang melipur rasa kangen kampung. Bukan hanya racikan hidangan yang miroso tetapi juga penuh ranjau. Dari sayur gudeg yang gurih legit wangi sampai sambil sambal tempe yang puuedesss, membuat kami berlelehan keringat dan makan lagi dan lagi!

Si jago merah mengamuk di kawasan Pasar Nalo di Pademangan Barat, Jakarta Utara. Api berkobar sejak pukul 13.00 WIB dari sebuah rumah kecil.

Siapa sih yang tidak gondok saat pakaian yang dijemur di halaman rumahnya kotor, berselimut debu? Warga Pondok Cabe Udik pun protes terhadap kegiatan motor cross.

Sekitar 200 korban lumpur menggeruduk Kantor Lapindo Brantas Inc di kawasan Gedangan Sidoarjo. Tapi mereka batal menduduki Lapindo.