Kereta Api Lodaya jurusan Bandung-Solo mendadak menghentikan perjalanannya setelah 1 jam meninggalkan stasiun Bandung. Berhentinya KA itu akibat jalur rel tertutupi tanah longsor yang terjadi di daerah Lebak Jero, Garut.

Jalur Ciganea-Sukatani yang menghubungkan Bandung-Purawakarta ternyata memang masuk dalam jalur pengawasan PT KA Daop II Bandung. Jalur tersebut merupakan 1 di antara 9 jalur yang masuk kategori rawan longsor dan berstruktur labil.

Kahumas PT KA Daop 2 Bandung Bambang S Prayitno berharap Dinas Perhubungan menambah marka jalan sebagai petunjuk adanya lintasan kereta api.

Meski gempa mengguncang cukup keras, namun Kepala Humas KA Daops II Bambang S Prayitno memastikan seluruh jalur KA hingga saat ini aman. Tidak ada jalur kereta yang tergeser atau pun terkena longsor akibat gempa tersebut.

PT KA DAOP II Bandung imbau warga sekitar lokasi longsor untuk tidak merusak lingkungan di sekitar rel kereta api. Kepala Humas Daop II Bandung menilai amblasnya tanah karena alih fungsi lahan oleh warga sekitar.

Jalur selatan Kereta Api (KA) yang sebelumnya terputus karena longsor, sudah kembali bisa beroperasi. Jalur selesai diperbaiki Minggu (1/3/2009) pukul 08.00 WIB.

Akibat pergerakan tanah yang terjadi di perlintasan kereta api di  Garut, Jawa Barat, Kepala Humas PT Kereta api Daop II Bandung mengaku pihaknya mengalami penurunan penumpang sekitar 40 persen.

Hari ini kereta penumpang sudah mulai melalui jalur yang terkena longsor di wilayah antara Stasiun Cipeundeuy dan Bumi Waluya, Garut, Jawa Barat. Kecepatan kereta dibatasi hingga 5 km per jam.

Pemberangkatan penumpang ke arah timur dari Stasiun Bandung tidak berkurang drastis meski ada beberapa pembatalan tiket. Kereta Lodaya yang sempat terhenti juga kembali normal.

Akibat tanah longsor yang jalur kereta api (KA) di Cipendeuy, Garut, Jawa Barat, sebanyak 6 KA dari Daops VI dialihkan. Semua KA dari timur yang biasanya melalui jalur selatan harus melewati ke jalur tengah Purwokerto Cirebon.