Harta Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo dan Negara Islam Indonesia selalu menjadi bahan pergunjingan. Tak sedikit pula yang berusaha memburunya. Padahal masih misterius.
Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo ditembak mati di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu. Ia sempat meminta agar ditembak dengan mata terbuka. Lima timah panas mengakhiri hidup sang Imam DI/TII.
Kalau dia tidak mau, dikeluarkan fatwa kabupaten atau provinsi. Kemudian bersama dengan pihak keamanan melarang aliran itu karena dia sudah melakukan penyimpangan dan penodaan agama.
Sejumlah mantan terpidana terorisme sudah kembali ke jalan yang benar. Mereka pun beraktivitas sebagaimana warga biasa, termasuk berbisnis. Ada yang mengelola warung bistik, ada juga yang usaha potong ayam.
Aliran Sesat tumbuh bak jamur subur. Peran pemerintah yang lamban justru memicu konflik horizontal. Ternyata memantau perkembangan aliran bukan perkara mudah.