Dalam politik tak ada teman abadi, yang utama hanya kepentingan perorangan atau kelompok. Pendapat yang benar, 'Yang abadi adalah kepentingan nasional negara'.

Nama Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin terseret dalam pusaran kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet di Palembang. Noerdin disebut-sebut menerima uang 2,5 persen dari nilai proyek senilai Rp 191,6 miliar itu.

Mantan rektor USU Chairuddin P Lubis menyatakan dirinya tidak kenal Muhammad Nazaruddin. Sehingga tak mungkin juga Nazaruddin mengatur proyek pembangunan Rumah Sakit Pendidikan USU. 

Ketua KPK tidak mengetahui pasti nasib Angelina dan I Wayan Koster, yang oleh Nazaruddin dipanggil Bu Artis dan Pak Bali. Namun kemungkinan besar, kedua politisi PD itu akan ikut diperiksa di kasus Nazaruddin.

Nama Bu Artis dan Pak Bali muncul dalam percakapan BBM Nazaruddin dan Rosa. Nazaruddin yakin menyebut nama itu merujuk kepada Angelina Sondakh dan I Wayan Koster.

Disebut 'Bu Artis' oleh Nazaruddin, Angelina Sondakh enggan berkomentar. Politisi PD yang juga anggota Komisi X DPR ini malah meminta Nazaruddin pulang saja ke Indonesia.

M Nazaruddin disinyalir 'bermain' dalam banyak proyek di lingkungan pemerintah. Namun yang menjadi fokus KPK saat ini bukan dalam proyek apa saja Nazaruddin terlibat, melainkan lebih kepada pelacakan aset-aset yang diduga berasal dari hasil korupsi.

Anggota Komisi X DPR I Wayan Koster menolak dikaitkan dengan panggilan Pak Bali dalam percakapan antara Nazaruddin dan Rosalina Manulang.

KPK diminta tak sungkan memeriksa politisi yang disebut Nazaruddin dan Rosalina Manulang dalam percakapan keduanya lewat BBM.

Nama 'Bu Artis' dan 'Pak Bali' dalam percakapan BBM M Nazaruddin dan Rosalina Manulang terungkap. Diduga, mereka adalah Angelina Sondakh dan I Wayan Koster. KPK belum berencana memanggil keduanya.